Kamis, 25 April 2024

Jumlah Petani Muda di bawah 25 Tahun Naik 148 Persen

Diunggah pada : 9 Oktober 2019 5:49:12 1256

Jatim Newsroom- Jumlah petani yang berusia di bawah 25 tahun, naik 148 persen selama 5 tahun terakhir. Data BPS tersebut mengindikasikan bawah beberapa program regenerasi petani yang dilaksanakan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan jumlah petani muda berumur di bawah 25 tahun.

Berdasarkan hasil Survei Pertanian antar Sensus (SUTAS) BPS tahun 2018, sebut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Leli Nuryati, Selasa (8/10) mengatakan,jumlah petani muda di bawah umur 25 tahun menjadi sebanyak 273.839 orang, naik dibanding jumlah mereka yang pada tahun 2013 sebanyak 184.734 orang (Sensus Pertanian 2003).

Kenaikan jumlah petani muda di bawah usia 25 tahun itu jelas Leli Nuryati menunjukan mulai berhasilnya program program penyuluhan dan regenerasi petani muda yang dilakukan Kementerian Pertanian.

Sejak tahun 2016 sampai  2019, Kementan melakukan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian sebanyak 1.515 orang. Mereka berasal dari: 1) 29 Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk diantaraya dari IPB dan UGM; 2) 6 Politeknik Pembangunan Pertanian, 3) 20 Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP); 4) dari Pondok Pesantren dan individu petani milenial.

Bahkan sejak tahun 1984, Kementerian Pertanian sudah menyelenggarakan magang pertanian ke Jepang untuk petani muda Indonesia. Sampai tahun 2018 jumlah pemuda yang sudah magang pertanian di Jepang mencapai 1.330 orang.

Di bidang penyuluhan, Leli menambahkan Kementerian Pertanian terus mendorong petani untuk membentuk korporasi pertanian yang menerapkan manajemen dan teknologi maju. “Kita dorong para pemuda tani memimpin korporasi pertanian milik petani,” tambahnya.

Untuk menarik generasi muda, Pusat Penyuluhan Pertanian juga mengembangkan penyuluhan pertanian pada era industri 4.0 yang menggunakan cyber robotic, Internet of think (IOT), biotek dan big data.

Jumlah rumah tangga usaha pertanian pada tahun 2018, berdasarkan data BPS berjumlah 27.682.117 orang yang terdiri dari 25.436.478 (91,8 persen) adalah laki-laki dan 8.051.328 (8,2 persen) adalah petani perempuan. Aspek usia petani  yang berusia dari rentang 45 – 65 tahun dengan jumlah 17.771.389 jiwa (64,2 persen), sedangkan petani muda berusia kurang dari 25 tahun sampai 44 tahun berjumlah 9.910.728 orang (35,8 persen).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Sensus Pertanian 2013, total petani berjumlah 26.135.469 petani dengan kelompok usia 45865 tahun memiliki jumlah absolut terbanyak: 16.167.859 orang atau 61,86 persen. Jumlah petani muda berusia kurang 25 tahun sampai 44 tahun sebesar 7.361.767 orang atau 38,14 persen.  

Secara keseluruhan jumlah petani muda (usia di bawah 25 tahun sampai 44 tahun) berdasarkan data BPS, jumlahnya menurun sekitar 3 persen dari tahun 2013 ke tahun 2018. Sedangkan petani tua (umur 45-65 tahun) secara prosentasi   meningkat sekitar 3 persen dari tahun 2013 ke tahun 2018.

Leli Nuryati berharap dengan terus dijalankannya penyuluhan pertanian dalam rangka regenerasi petani, kedepannya akan bisa merubah komposisi petani tua dan petani muda. Harapnnya petani muda bisa lebih banyak dari pada yang berusia tua. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait