Kamis, 25 April 2024

Jumlah Pasien Covid 19 Tulungagung Terus Naik, DPRD Jatim Minta Mobil PCR Kembali Didatangkan

Diunggah pada : 31 Mei 2020 21:30:10 6

Jatim Newsroom - Pasien terkonfimasi positif di Kabupaten Tulungagung per 30 Mei 2020 tercatat 64 orang. Sementara jumlah Pasien Dengan Pengawasan sebanyak (PDP) 592  orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak  1.207 orang. Hal ini dinilai perlu antisipasi secara dini,  salah satunya dengan mendatangkan Mobil PCR.

Hal ini diungkapkan Anik Maslachah, Wakil Ketua DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga turun langsung untuk melihat kondisi di daerah akan penangan pasien covid 19, Minggu (31/5). 

“Kami lihat langsung kondisinya di rusunawa UIN Tulungagung yang digunakan sebagai tempat / ruang isolasi pasien covid 19,” ujar Anik yang juga didampingi Legislator dari PKB lainnya seperti Hikmah Bafaqih yang juga Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim dan Adib Makarim pimpinan DPRD kab Tulungagung.

Di tempat tersebut terdapat 38 pasien dimana 25 di antaranya  terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab dan mayoritas adalah OTG (Orang Tanpa Gejala).

“Trend kenaikan lumayan yang harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah baik propinsi maupun kab tulungagung,” jelasnya.

Di Kabupaten tersebut, Anik juga mendapat keluhan yang menginginkan untuk bisa segera ditindaklanjuti pemerintah. Di antaranya  soal Keterbatasan alat PCR test. RSUD sudah membeli alat PCR test, namun ijin legalitas untuk pengoperasiannya belum turun, sehingga inilah yang harus segera ditindaklanjuti kepada Gugus Tugas Jatim agar membantu mempercepat turunnya ijin dari pemerintah pusat.

 “Sembari menunggu turunya izin, kemarin sempat didatangkan mobil PCR test milik Jatim dan kami berharap mobil ambulans PCR tersebut dapat didatangkan kembali untuk persiapan menghadapi era new normal. Agar penanganan bisa efektif, salah satunya memang memperbanyak PCR test, sehingga bisa segera tracking dan diisolasi,” pinta Wakil Ketua DPW PKB Jatim ini.

Menurut Anik, hal ini penting karena Tulungagung belum ada lab PCR tetap dan kemarin sempat didatangkan. Namun karena ramai di media akhirnya dibawa lagi ke Surabaya. Padahal Surabaya ini sudah ada 6 lab PCR  tetap ditambah 2 mobil PCR dari BIN. 

Mengingat ambulan PCR test itu milik Jatim, maka 38 kab/kota mempunyai hak yang sama. “Karenanya saya berharap diprioritaskan bagi daerah yang kurva positifnya naik terus namun tidak memounyai lab PCR tetap, salah satunya di Tulungagung ini,” cetusnya dengan nada serius.

Persoalan lainnya adalah perlu didatangkan psikolog mengingat pasien yang dirawat di Tulungagyng mengalami kejenuhan dan agar tidak menjadikan buruknya stamina akibat stres. Diharapkan psikiater RSUD ataupun pemerintah kab menfasilitasinya. “Perlu juga mereka hiburan, semacam TV untuk mengurangi kejenuhan dan alhamdulillah langsung direspon oleh pak Adib (DPRD Tulungagung) untuk segera di tindaklanjuti,” sebutnya.

Selain itu, kata Anik, ada hal penting yang juga harus dilakukan oleh semua pihak baik di pemerintah provinsi maupun DPRD, yaitu sosialisasi dan edukasi. Dengan memberikan pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat, agar ketika mereka sudah sembuh dan kembali ke rumah untuk diterima sebagaimana mestinya. 

“Mengingat masih ada terjumpai penolakan-penolakan masyarakat bahkan menjauhinya karena takut tertular. Padahal sebenarnya mereka ini sudah dinyatakan sembuh. Disinilah pentingnya edukasi dari pemerintah ke masyarakat,” pungkasnya. (pca/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait