Kamis, 25 April 2024

Jatim Siap Kendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk

Diunggah pada : 22 Februari 2017 16:51:44 37

Jatim Newsroom- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim serta komponen terkait, siap mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Jatim pada Tahun 2017.  Dampaknya, kenaikan jumlah penduduk di Jatim relatif bisa dikendalikan secara bertahap maka dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutanya yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekdaprov Jatim, Zainal Muhtadien pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, di Empire Palace Surabaya, Rabu (22/2) mengatakan, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras semua pihak lakukan selama ini, termasuk dalam menindaklanjuti kesepakatan yang telah dilakukan antara lain dengan Pangdam V Brawijaya, tim penggerak PKK, IBI, OPD kabupaten – kota, lembaga kediklatan dan perguruan tinggi, dan lain-lain.

“Sangat bangga terhadap keberhasilan dalam pelaksanaan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga di Jatim yang telah memberikan konstribusi nyata terhadap pembangunan di Jatim,” ujarnya.

Walaupun demikian, katanya, tidak boleh berpuas diri, sebab jika lengah sedikit saja dalam mengendalikan jumlah penduduk dapat berdampak multidimensi terhadap pembangunan di Prov Jatim, karena penduduk sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan dan merupakan faktor pembagi terhadap hasil pembangunan.

“Kita semua harus sadar, pertumbuhan yang tinggi berdampak pada peningkatan kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan kerja pra sarana serta berdampak pada sektor sosial ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan. Oleh karenanya, manajemen pengendalian penduduk menjadi sama dengan manajemen pertumbuhan ekonomi. Untuk itu kita harus tetap berupaya dan bekerja keras secara cerdas untuk  dapat melaksanakan program pembangunan, khususnya pembangunan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga,” paparnya.

Dia menjelaskan, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan Angka Kelahiran Total (TFR) Jatim telah berhasil ditekan sedemikian rupa melalui program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga sehingga angka LPP dan TFR Jatim berada di bawah angka rata-rata nasional yaitu LPP Jatim mencapai 0,67 (nasional: 1,49) dan TFR Jatim sebesar 2,03 (nasional 2,6).

Maka dari itu, pertemuan ini dinilai sangat strategis dan mempunyai komitmen tinggi sebagai upaya pengembangan serta pemantapan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga, terutama dalam menghadapi tahun ketiga. Pada tahun itu, merupakan implementasi rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019  dan rencana strategis (renstra) BKKBN 2015-2019 guna mendukung pencapaian rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Provinsi Jatim Tahun 2017.

Menurutnya, tema dari pertemuan ini seiring sejalan dengan visi misi Pemprov Jatim yaitu dengan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), “kita tingkatkan kualitas manusia indonesia yang memiliki karakter bangsa dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia”.

Dia menuturkan, dahulu, KB selalu diartikan dengan alat kontrasepsi, namun sekarang arti KB adalah keluarga berencana, yaitu merencanakan dan mempersiapkan diri sejak remaja hingga pada saat dewasa nanti sudah siap dalam membentuk  keluarga kecil bahagia sejahtera dan berkualitas.

Untuk melaksanakan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga, beberapa hal yang harus dilakukan adalah peningkatan usia perkawinan pertama perempuan menjadi di atas 21 tahun, peningkatan usia perkawinan pertama perempuan akan berdampak terhadap penurunan tingkat fertilitas perempuan. Karena masa potensial reproduktifnya berkurang, sehingga akan mampu menekan TFR. upaya ini juga akan berdampak pada penurunan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.

Selain itu, yang harus dilakukan penurunan angka kehamilan pada remaja usia 15-19 tahun dalam rangka menurunkan angka kelahiran pada remaja, maka perlu menyiapkan generasi muda berencana (Genre) dengan lebih mengintensifkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.  Tidak hanya untuk kesehatan reproduksi saja tetapi juga bagaimana merencanakan masa depannya agar menjadi keluarga kecil bahagia sejahtera.

Lebih lanjut dia mengatakan, kerjasama dengan para tokoh agama, tokoh mayarakat, tim penggerak PKK, pondok pesantren, sekolah baik SLTP, SLTA maupun perguruan tinggi serta TNI, Polri, dan lain-lain perlu terus dilakukan untuk menciptakan generasi-generasi yang berencana. sehingga diharapkan remaja akan terhindar dari penyimpangan sex bebas, napsa dan HIV Aids dan juga mencegah kehamilan di usia remaja dan kehamilan yang tidak diinginkan.

“Saya mengharapkan kegiatan-kegiatan yang telah kita laksanakan dengan baik, mari kita lanjutkan dan kita tingkatkan agar memberikan hasil yang lebih baik lagi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Jatim secara bertahap, sehingga Jatim menghasilkan SDM yang berkualitas, dapat diandalkan di tingkat nasional maupun internasional,” paparnya. (ris)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait