Kamis, 25 April 2024

Jaga Stok Darah Langka, PMI Surabaya Gunakan Sistem Jemput Bola

Diunggah pada : 16 Oktober 2017 16:30:29 55

Jatim Newsroom - Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya menggunakan sistem jemput bola untuk menjaga stok darah langka tetap tersedia. Salah satu yang termasuk jenis darah langka adalah rhesus negatif (rh-).

Kepala Bagian Pelayanan Donor UTD PMI Surabaya, Martono Adi Triyuko mengatakan saat ini pihaknya memiliki sebanyak 150 pendonor yang mempunyai jenis darah rhesus negatif. Diantara mereka ada yang rutin melakukan donor darah namun ada pula yang memilih waktu-waktu tertentu.“Biasanya jika ada permintaan rhesus negatif dalam jumlah banyak dan ternyata kekurangan, maka petugas PMI akan menghubungi pendonor rhesus negatif. Selanjutnya kita datangi ke rumahnya,ya kita jemput bola,” tutur Martono, Senin (16/10).

PMI Surabaya, sambungnya, terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang jenis darah rhesus negatif pada masyarakat. Selain itu, saat menggelar donor darah di berbagai tempat stategis, pihaknya juga selalu mencatat pendonor yang memiliki jenis darah rhesus negatif. “Paling lama kekurangan 1 hingga 2 hari, setelah itu bisa kita penuhi karena pendonor rhesus negatif telah siap,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan terjalinnya hubungan silaturahmi dan komunikasi yang baik dengan para pendonor membuat PMI Surabaya tidak pernah mengalami kekurangan stok darah. Bahkan PMI Surabaya sering mengirim stok darah ke berbagai daerah di Jawa Timur seperti, Sumenep, Pamekasan, Lamongan dan sejumlah daerah lain.

Martono memastikan PMI Surabaya menyiagakan mobil unit donor keliling yang ditempatkan di Taman Bungkul dan Institusi Swasta maupun Negeri. Untuk menambah jumlah pendonor, PMI juga menjalin kerjasama dengan berbagai komunitas, sekolah hingga perguruan tinggi.

Seperti diketahui, rhesus adalah suatu sistem penggolongan darah berupa positif dan negatif setelah mengetahui penggolongan darah A/B/O/AB. Di Indonesia, hanya sedikit masyarakat yang memiliki golongan darah rhesus negatif. Pemilik golongan darah rhesus negatif di dunia diperkirakan hanya 15 persen, sementara di Indonesia sekitar satu persen. (luk)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait