Selasa, 16 April 2024

Harga Daging Ayam Naik Jadi Pemicu Malang Alami Inflasi 0,01 %

Diunggah pada : 3 Desember 2019 18:53:15 14

Jatim Newsroom - Kota Malang pada November 2019 mengalami inflasi 0,01% yang dipicu kenaikan harga daging ayam dan sigaret kretek mesin (SKM) serta sigaret putih mesin (SPM).

Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo mengatakan, dengan inflasi sebesar itu maka Kota Malang mengalami inflasi terendah di Jatim. Inflasi tertinggi di Sumenep 0,41 %.“Terjadinya inflasi 0,01% itu dari 7 kelompok pengeluaran, kecuali sandang, komunikasi dan jasa keuangan. Dua kelompok menghambat inflasi, sandang dan transportasi,” ujar Sunaryo, Senin (2/12).

Kata dia, andil inflasi terbesar pada bahan makanan, perumahan, pendidikan. Sandang dan transportasi justru terjadi deflasi. Inflasi pada kepompok bahan makanan, terutama  kenaikan daging ayam ras dan telur. Selanjutnya pada sektor perumahan, yakni kontrak rumah; tarif bimbingan belajar, dan kesehatan.

Dampak dari kenaikan cukai rokok yang berlaku 1 Januari 2020 juga mulai tampak. Hal itu ditandai pada kenaikan SKM dan SPM. Penghambat inflasi, tertuama karena penurunan tiket pesawat 0,90%, ditambah penurunan harga emas. “Pada November itu sudah ada kenaikan harga pangan, sebetulnya. Kalau kita lihat ada inflasi 0,19% dari kelompok bahan makanan, dan lainnya. Namun tertutup dengan komoditas penghambat inflasi,” ungkapnya.

Desember, kata Sunaryo merupakan musim liburan panjang. Sesuai dengan hukum ekonomi supply and demand, selalu permintaan akan lebih tinggi, ada kenaikan. Namun melihat pencapaian inflasi secara year to date yang mencapai 1,43% dam yoy sebesar 2,09%,  itu berarti Kota Malang hingga Desember jika ada kenaikan inflasi itu masih dalam tahap batas sangat aman jika mengacu target dari pemerintah yang menetapkan 3,5%±1% sepanjang 2019. (ryo/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait