Jumat, 29 Maret 2024

Gubernur : Tahun 2016, Laju Pertumbuhan Penduduk Jatim Capai 1,09 Persen

Diunggah pada : 17 Mei 2017 13:40:23 10

Jatim Newsroom - Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo menyatakan, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Jatim selama tahun 2016 cukup terkendali mencapai 1,09 persen dan lebih rendah dari LPP nasional yang mencapai 1,59 persen.

Soekarwo saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) tim penggerak PKK Provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Timur di Sidoarjo, Rabu (17/5) mengatakan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut menujukkan penduduk Jawa Timur bahwa setiap 4 tahun sekali rata rata hanya bertambah 1 juta orang. hasil luar biasa ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan para ibu ibu yang dipelopori PKK.


Keberhasilan terkendalinya LPP, karena orang -orang muda pasangan usia subur anaknya tidak sampai 2 orang. Ini berkat para pasangan muda yang menjadi pekerja keras membantu ekonomi keluarga dan berdampak positif karena anaknya sedikit. Beda dengan pasangan muda yang perempuannya tidak bekerja, anaknya lebih banyak karena rekreasi jadi reproduksi. Hal inilah yang menjadikan pertumbukan ekonomi yang tinggi tidak ada gunanya kalau LPP -nya tinggi.

Pada 2004, waktu pilpres dan pileg pertama, penduduk Jawa Timur tertinggi di Indonesia, tetapi sekarang penduduk Jawa Timur 39 juta orang, penduduk Jawa Barat 47 juta orang atau menggeser Jawa Timur. Karena ibu di Jawa Timur banyak yang bekerja dari pada ibu-ibu di Jawa Barat, inilah yang dinamakan rumus demografi dimana pasangan usia produktif banyak yang bekerja. Keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras para tim penggerak PKK.

Jawa Timur yang tempatnya strategis menjadikan daerah ini menjadi sentral di berbagai bidang karena fungsi pengukitnya besar, baik dibidang sosial, budaya, politik, industri dan ekonomi.

Di bidang ekonomi, produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Timur 2016 sebesar Rp 1.855 triliun, sementara Jawa Tengah hanya Rp 1.092 triliun atau 59 persen dari Jawa Timur dan DKI Jakarta Rp 2.171 triliun. Dari jumlah PDRB Jawa Timur tersebut, 59 persen atau Rp 1.000 triliun digunakan untuk keperluan konsumsi makan minum dan non makan minum dan gaya hidup. Dengan kebutuhan kunsumsi yang besar akan meningkatkan transaksi industri di dalam negeri. "Jadi konsumsi merupakan bagian dari penggerakan perekonomian," ujarnya.

PDRB Jawa Timur yang cukup besar 54,98 persen berasal dari industri yang didalamnya terdapat UMKM Di sektor UMKM ini banyak menyerap tenaga kerja para ibu ibu usia prosuktif.

Diinformasikan, bahwa pada 2016 perdagangan antar pulau Jawa Timur surplus Rp 100,56 triliun sementara pada triwulan 1-2017 perdagangan antar pulau Jawa Timur surplus Rp 45 triliun atau meningkat sekitar 100 persen dibanding periode sama 2016 sebesar Rp 23 triliun. Barang dari Jawa Timur membanjiri provinsi lain di Indonesia. Dampaknya masyarakat banyak yang membeli mobil kecil 1000 cc,  ini luar biasa masyarakat semakin bertambah sejahtera dan makmur karena banyak orang kaya baru. (Ryo)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait