Kamis, 25 April 2024

Gubernur Soekarwo Peringati 16 Tahun Yayasan Paliatif Surabaya

Diunggah pada : 29 April 2017 16:24:18 10

Jatim Newsroom - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, ikut memeringati 16 Tahun Yayasan Paliatif Surabaya dengan memberi sambutan pada peluncuran buku "Prof Sunaryadi, Sepenggal Kisah Bapak Paliatif Indonesia". Pada sambutan itu, Gubernur mengatakan, Prof Sun, sapaan Profesor Sunaryadi, telah memberikan banyak inspirasi. Salah satunya kepada istrinya, Nina Soekarwo, sehingga terinspirasi menangani para penderita kanker di Jawa Timur. Menurutnya, Prof Sunaryadi dan tulisannya, merupakan bagian matahari yang menyinari Jatim. Diharapkan, yang dilakukannya mampu mendidik masyarakat untuk mamanusiakan manusia, di tengah kondisi materialistik. "Tanpa tindakan-tindakan manusiawi, saya khawatir kita hidup seperti robot semua," tuturnya di Grand City Mall Surabaya, Sabtu (29/4).Tentang paliatif, diakuinya, ia tidak mengetahui banyak. Ia baru memahami ketika diajak Nina Soekarwo berkunjung ke rumah singgah paliatif Mulyorejo Surabaya. Disanalah, dirinya mengetahui apa itu paliatif dan para penderita kanker.Dia menuturkan, mereka yang tergabung dalam paliatif merupakan kumpulan orang baik, yang dengan hati tulus membantu orang sakit, sehingga apabila penderita meninggal dunia, dalam keadaan bermartabat, karena bebas dari nyeri. Menurut Ketua Umum Yayasan Paliatif Surabaya, Liza C Hariyadi, peluncuran buku Prof Sunaryadi ini dilakukan pada peringatan 16 tahun yayasan paliatif Surabaya. Selain sebagai sosialisasi tentang perawatan paliatif, penerbitan buku ini, juga diharapkan dapat menginspirasi dan menarik generasi muda terhadap paliatif. Juga, prinsip-prinsip dan falsafah Prof Sunaryadi yang memiliki komitmen tinggi, di tengah keterbatasan ekonomi orangtuanya mampu menjadi seperti saat ini, seorang profesor paliatif.Dilahirkan di Cirebon tahun 1934 dari seorang ayah guru dan ibu penjual sate, serta harus menempuh STM karena permintaan orangtua, Sunaryadi Tejawinata akhirnya sekolah SMA dan diterima di Fak. kedokteran UNAIR tahun 1955. Ikutserta membidani lahirnya yayasan Paliatif Surabaya. Yayasan tersebut saat ini dapat memberikan donasi bagi para penderita kanker tidak mampu. Selain kepada pasien di RSUD Dr. Sutomo, yayasan ini juga memberikan obat-obatan bagi pasien kanker tidak mampu, yakni Rumah Sakit di Batu, juga memberikan bantuan kepada anak-anak yang orangtuanya meninggal karena penyakit kanker.Hadir dalam kegiatan ini al. Konjen Jepang, para konsul kehormatan di Jatim, Kadinkes. Prov Jatim, Direktur RSUD Dr. Sutomo. (sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait