Kamis, 25 April 2024

Gubernur Minta Sinergikan IKM -UKM dan Kowan di Jatim

Diunggah pada : 24 Maret 2019 7:23:27 11

Jatim Newsroom - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta kepada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait agar mengatur sinergitas antara Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah ( UKM) serta Koperasi Wanita yang tersebar di Jawa Timur.

Kerjasama satu kesatuan ini penting untuk menghasilkan produk unggulan sehingga bisa mempunyai daya saing terutama ditingkat regional seperti Jogjakarta, Jateng, Jabar dan Sumatera Barat. Produk-produk unggulan antara lain batik, kerajinan, handycraft ini harus memperhatikan kualitas dan market aksesnya.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur pada saat memberikan sambutan Peringatan HUT. Ke.39 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Daerah Prov.Jatim., di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (23/03). "Sinergi antara pelaku usaha kerajinan baik IKM, UKM atau Koperasi Wanita ini penting untuk menghasilkan produk unggulan dan andalan sehingga bisa mempunyai daya saing seperti produk batik, handycraft dan kerajinan lain" terang Khofifah.

Dihadapan para pengurus Dekranasda. Prov.Jatim dan Dekranasda. Kabupaten Kota serta pelaku usaha kerajinan di Jatim, Gubernur wanita pertama Jatim ini, menekankan pentingnya membangun koneksitas dan ada pendampingan  antara daerah yang satu dengan daerah yang lain terutama daerah yang sudah mempunyai jaringan ekspor.

Para pelaku usaha kerajinan ini biasanya  punya ide yang sudah diformulasikan dalam produk namun terkendala pemasarannya. Ia mencontohkan dari sektor agro pertanian dengan istilah petik olah kemas jual, penjualannya memanfaatkan market place online seperti Bukalapak yang telah membuka kantor Research and Development di Surabaya, bisa menjadi pintu masuk produk unggulan dan unggulan bagi IKM, UKM dan Kopwan di Jatim , kedepannya juga platform-platform yang lain.

Semua pelaku usaha kerajinan ini akses marketnya  bisa terjangkau. Pangsa pasar di Jatim menurutnya sangat besar sedang pemenuhannya madih berasal dari daerah provinsi lain, maka kembali kepada daya saing produk itu sendiri. Daya saing produk ini tidak hanya jual beli secara langsung namun juga sekarang sudah merambah jual beli secara online.

Bahkan ia meminta data kepada Kadisperindag.dan Kadis Koperasi dan UMKM. Prov.Jatim untuk menyandingkan data jumlah pembeli dan penjual secara langsung dan online sehingga bisa terlihat pangsa pasarnya baik dari daerah ataupun negara lain. "Dari hasil data ini bisa terlihat pangsa pasar dari Jatim lalu dishare kepada koordinator Dekranasda maka bisa mengetahui pangsa pasarnya" terang Gubernur. (pno)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait