Rabu, 24 April 2024

Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR Kolaborasi dengan SES Jerman

Diunggah pada : 17 April 2018 14:30:40 42

Jatim Newsroom– Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan sistem, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kolaborasi dengan SES (Senior Experten Service) Germany. Yakni, sebuah organisasi pengiriman pakar senior terkemuka Jerman untuk relawan dan eksekutif yang sudah pensiun.

Kolaborasi tersebut berwujud dengan kedatangan ahli kimia pangan, Dr. Ralph Thomann dari Jerman ke FPK. Selama 21 hari hingga 27 April , Dr. Ralph menggelar berbagai aktivitas pengajaran (kuliah tamu), penelitian, dan kunjungan industri.

”Sejak 1983, SES telah membantu orang-orang di seluruh dunia di berbagai sektor. Saat ini ada lebih dari 12.000 ahli dari semua latar belakang profesional. Dan, Sejak 1983, SES mengirimkan lebih dari 40.000 sukarelawan di lebih dari 160 negara,” jelas Dr. Ralph soal SES Germany.

Dalam kolaborasi tersebut, beragam tema soal upaya peningkatan pendidikan, keahlian, dan keilmuan didiskusikan. Termasuk soal tukar pengalaman terkait dengan ragam permasalahan yang dihadapi di antara kedua negara, Indonesia dan Jerman (Eropa).

Perihal kolaborasi tersebut, saat ditemui UNAIR NEWS, Dr. Ralph mengungkapkan bahwa dirinya begitu antusias terhadap FPK. Indonesia, imbuh dia, memiliki potensi yang sangat besar.

”Di bidang pendidikan, saya lihat SDM pendidik (dosen, Red) muda begitu banyak. Dan, mereka sangat bersemangat. Itu sangat baik untuk Indonesia ke depan. Dan, saya akan memberikan pengalaman keilmuan sekaligus dorongan untuk kebaikan bersama,” tuturnya, Selasa (17/4)

Menambahkan pernyataan tersebut, Ketua Prodi Teknologi Industri Hasil Perikanan (TIHP) FPK UNAIR, Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si., menyampaikan bahwa kolaborasi itu merupakan sebuah kesempatan yang mesti dimanfaatkan dengan optimal. Baik untuk dosen maupun mahasiswanya.

Menurut Dr. Rr. Juni, dalam kegiatan peninjauan fasilitas laboratorium, Dr. Ralph menyatakan bahwa FPK tergolong memiliki fasilitas yang luas. Hal itu cukup berbeda dengan yang ada di Jerman. Namun, kata dia, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.

”Jadi, tadi pagi (12/4) Dr. Ralph melihat aktivitas laboratorium di FPK. Ada beberapa perbedaan menurut dia. lalu, siangnya, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dengan tema kimia pangan,” sebutnya.

”Atas aktivitas yang terjadwal itu, nanti hingga 21 hari, juga digelar diskusi dengan para stake holder fakultas tentang teaching method dan keilmuan. Terutama bagaimana menyampaikan materi agar mahasiswa tertarik dan efektif,” imbuhnya seusai kuliah tamu kepada mahasiswa.(mad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait