Ketua Komisi C DPRD Jatim, Anick Maslaha ditemui di DPRD Jatim, Rabu (12/12) menilai terkadang calon pembeli belum mengetahui secara pasti kualitas barang yang akan dibeli. Mengingat pembeli hanya dapat melihat foto barang lewat online. Maka masyarakat harus berhati-hati dalam transaski online, karena dalam syariat islam harus ada ijab Kabul, dan mengetahui barang sebelum dibayar.

“Sebaiknya masyarakat menerapkan atau membuat perjanjian barang datang dulu, lalu dibayar. Sehingga jika tidak sesuai harapan bisa complain,” pinta Anick politisi asal fraksi PKB Jatim

Selain itu, masyarakat juga harus dapat jeli ketika memilih barang karena bisa saja diskon merupakan strategi market, yakni harga dinaikkan dulu, kemudian diturunkan, sehingga terkesan didiskon. Disisi lain, biasanya kualitas tidak sama dengan yang dipamerkan. “Memang itu strategi market. Jadi biasanya dinaikkan baru didiskon. Kalau tidak begitu, kualitasnya diturunkan,” ujarnya.

Anik yang juga Bendahara PW Fatayat Jatim itu meminta masyarakat agar tidak terlalu konsumtif, meskipun ada diskon besar-besaran.Masyarakat sebaiknya memprioritaskan kebutuhan yang mendesak daripada membeli barang online yang dinilai kurang bermanfaat.

Anik yang juga Politisi asal Sidoarjo itu menegaskan,transaksi online tidak bisa dilarang atau ditiadakan karena saat ini sudah zaman IT dan akan kalah dengan Negara lain. Hanya saja bisa dirapikan agar tidak ada konsumen yang dirugikan. Maka solusinya barang harus datang dulu, baru melakukan transaksi.(pca)