Jatim Newsroom - Setelah dilantik dan dikukuhkan, Dewan Pimpin Daerah (DPD) Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Jatim menyelenggarakan sertifikasi kompetensi kerja. Sertifikasi tersebut dilaksanakan oleh badan nasional serfikasi profesional, yang diikuti 94 peserta dari Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI).

 

Hal ini dikatakana ketua DPD PPJI Jatim, Benny Santoso, di hotel Sofie Juanda Sidoarjo, Rabu (14/8).

 

Tujuan dari sertifikasi selain untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan standarisasi produk, juga sebagai modal agar bisa bersaing dengan usaha boga lainnya. Standarisari usaha jasa boga sendiri tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permen Parekraf) Nomor 18/2014. Dalam peraturan tersebut menyebutkan semua hal yang berkaitan dengan produk, pelayanan, dan pengelolaan diatur sebagaimana mestinya.

 

Terkait kuliner Jatim, terutama masalah standardisasi produk kuliner dan kebersihannya. “Kuliner adalah produk pangan dan Indonesia dikenal sebagai juara kuliner, produk kuliner sangatlah penting. Mengingat pertumbuhan industri kuliner sangat pesat. Sektor kuliner merupakan ketiga terbesar sektor ekonomi kreatif,” kata Benny Santoso.

 

Adapun peningkatan pelayanan boga terbagi menjadi beberapa hal, mulai dari produk, pelayanan, dan pengelolaan. Menurut dia, banyaknya pelaku usaha yang belum bersertifikat menjadi alasan mengapa kegiatan sertifikasi tersebut digelar.

 

Untuk mendapatkan sertifikat berstandar, ada beberapa hal yang perku diperhatian. Misal, menjaga kebersihan dan higienitas produk, konsistensi rasa, dan cara penyajian. “Jadi ya betul- betul dipersiapkan, sehingga nanti di Jatim banyak restoran berkonsep dan  memiliki kualitas berstandar nasional,” pungkas Benny Santoso.(her/s)