Kamis, 25 April 2024

Djarum Sirnas 2018, Purwokerto Persinggahan Pertama dan Surabaya Terakhir

Diunggah pada : 13 Maret 2018 20:49:39 21

Jatim Newsroom - Perhelatan akbar Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) kembali akan bergulir di delapan kota sepanjang tahun 2018 ini. Purwokerto, Jawa Tengah menjadi persinggahan pertama, dan Kota Surabaya merupakan kota terakhir rombongan peserta Djarum Sirnas 2018.

“Tahun ini Djarum Sirnas kembali akan berlangsung di delapan kota yang sudah kami tentukan, yang tentunya dari masing-masing Kota yang terpilih tersebut sudah dipastikan siap menggelar Djarum Sirnas 2018 dengan sukses,” ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, dalam siaranpersnya, Selasa (13/3).

Bertajuk Djarum Sirnas Premier Li-Ning Jawa Tengah Open 2018, katanya, turnamen ini telah dimulai kemarin Senin (12/3) dan akan berlangsung hingga Sabtu (17/3) mendatang di GOR Satria, Purwokerto. Selain menjadi seri pembuka, Purwokerto pun menjadi seri pertama Djarum Sirnas Premier dari empat seri yang bakal bergulir di  kota lainnya, yakni Jakarta Pusat (DKI Jakarta) , Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Surabaya (Jawa Timur).

Dia menjelaskan, persaingan antar pebulutangkis muda maupun dewasa dari masing-masing klub tanah air pun, akan tersaji di ajang yang menyediakan hadiah total Rp 370 juta ini. Sebanyak 849 peserta dari berbagai nomor di kategori usia pemula/UI15, remaja/ U-17, taruna/ U-19, dan dewasa, telah mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik.

Lebih lanjut dia mengatakan, ada sedikit perubahan peraturan yang diterapkan pada Djarum Sirnas tahun ini. Yakni diperbolehkannya para pemain tunggal boleh bermain rangkap dengan catatan naik tingkat.  Yakni Tunggal Remaja Putri boleh merangkap di Tunggal Taruna Putri dan Tunggal Taruna Putra/Putri boleh rangkap di Tunggal Dewasa Putra/Putri.

“Untuk tahun ini sendiri ada tambahan peraturan. dimana dari nomor tertentu boleh bermain rangkap dengan catatan harus naik tingkat. Khususnya di sektor tunggal putri  karena berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya sektor tersebut lebih sedikit pesertanya dibanding sektor lainnya. Jadi kami memutuskan untuk menerapkan aturan baru bagi peserta untuk bisa bermain rangkap di  kategori usia yang berbeda,” paparnya.

Tujuan diterapkan aturan itu, terangnya, selain untuk menambah persaingan, juga bisa dijadikan sebagai ajang ukur kemampuan para atlet sejauh mana bisa bersaing dengan senior-seniornya. (ris)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait