Kamis, 28 Maret 2024

Diskominfo Jatim Ajak Humas Pemerintah Tingkatkan Komunikasi Publik yang Efektif

Diunggah pada : 8 April 2021 11:44:57 39

Jatim Newsroom - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, mengajak humas pemerintah, BUMN/BUMD, untuk terus meningkatkan kemmampuan komunikasi publik yang efektif di tengah masyarakat. Hal ini mengingat saat ini kehumasan pemerintah mendapat tantangan yang terbilang berat di tengah derasnya arus pertukaran informasi di masyarakat.

Kepala Dinas Kominfo Prov Jatim, Benny Sampirwanto, melalui Sekretaris Dinas, Aju Mustika Dewi, mengatakan, saat ini insan humas dituntut kian peka dan cakap dalam penyebaran informasi melalui berbagai media atau platform media sosial. Hal ini agar dapat merespons langsung kebutuhan masyarakat.

"Perkembangan informasi dan berita di media sosial yang cukup cepat ini sering menimbulkan disinformasi bagi masyarakat. Dan hal ini menjadi salah satu tantangan atas berlangsungnya efektivitas komunikasi publik yang saat ini memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan politik," ujarnya saat Simposium Humas Pemerintah Bertajuk Membangun Komunikasi yang Efektif, Akuntabel dan Menyejukkan, di Hotel Atria Malang, Kamis (8/4/2021).

Oleh karenanya, kata Aju, untuk implementasi lebih lanjut atas peningkatan pengelolaan komunikasi publik saat ini, diperlukan koordinasi peran humas lintas sektor agar terwujud  strategi komunikasi yang efektif.

Akademisi Universitas Ciputra Surabaya, Monica Teguh, mengungkapkan saat ini kehumasan pemerintah mendapat tantangan yang terbilang berat di tengah derasnya arus pertukaran informasi. Perkembangan informasi dan berita di media sosial yang cukup cepat ini sering menimbulkan disinformasi bagi masyarakat. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya mencegah banyaknya disinformasi, salah satunya humas pemerintah diharapkan terus mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi digitalnya

Dikatakan Monica, berdasarkan data dari Kemenkominfo, sejak 23 Januari 2020 hingga 24 Maret 2021 setidaknya ada 1.495 temuan informasi hoax tentang covid-19. Bahkan mengutip survei dari kata data pada tahun 2020, indonesia masih ada di skala 3,47 dari skala 4.

"Mengapa hoax kesehatan mudah beredar? Karena banyak orang masih melakukan playing medical practitioner. Dan ini harus diatasi dengan meningkatkan literasi digital," ujarnya.

Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Machmud Suhermono, mengatakan, yang perlu ditekankan kepada masyarakat terkait disinformasi adalah, informasi hoax adanya di media sosial bukan di media massa arus utama. Sebab fungsi pers saat ini bukan hanya untuk memberikan informasi, menghibur dan mendidik, namun bertambah yakni sebagai media klarifikasi.

Menurutnya, masyarakat harus bisa membedakan antara kabar/informasi dan berita. Kabar atau informasi bukanlah sebuah berita, dan bisa bersumber dari manapun, baik di lingkungan rumah, kantor, tempat nongkrong. Tetapi bila berita, maka dalam informasinya ada indikator klarifikasinya.(sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait