Rabu, 24 April 2024

Dinkes Jatim Imbau Masyarakat Jadi Kader Jumantik

Diunggah pada : 20 Februari 2019 15:51:44 1

Jatim Newsroom - Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mengimbau masyarakat untuk ikut dalam program mengurangi penderita demam berdarah dengan mengupayakan agar anggota keluarga ikut sebagai kader juru pemantau jentik (jumantik) dalam lingkungannya.
            “Kita berharap setiap keluarga ada yang bertanggungjawab untuk memantau jentik yang ada di rumahnya, kalau dulu diserahkan pada kader jumantik sebagai upaya pencegahan berkembangnya kasus demam berdarah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov Jatim, dr Setyo Budiono, saat acara Ajang Wadul di TVRI Jatim, Selasa (19/2) sore.
Dikatakannya, nyamuk aedes aegepty sebagai penyebar penyakit tersebut punya perilaku yang khusus, yakni berkembang biak di tempat yang dia sukai di tempat air yang bersih atau jernih. “Agar air yang ada di lingkungan kita terbebas dari jentik nyamuk, kita harus rajin menguras kamar mandi setidaknya seminggu sekali, menguras bak mandi plus menyikat, karena telur nyamuk menempel di dindingnya,” tambahnya.
Perlu diketahui juga, nyamuk ini tidak hanya ada di dalam rumah saja tapi juga di halaman, kalau ada kaleng-kaleng bekas yang kosong sehingga bisa menampung air hujan  yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk. Belum lagi yang di pedesaan biasanya menggunakan pagar dari bambu, kalau pas memotong bambunya ada ruasnya sehingga bisa untuk tempat menggenangnya air.
Sementara dr Joni Wahyudi mengatakan, pasien yang datang ke RS dr Soetomo yang terkena demam berdarah, mulai November hingga Januari 2019 terus meningkat. Pada Desember 2018 yang dirujuk ke dr Soetomo sebanyak 11 orang, Januari 2019 sebanyak 81 oran. Dr Soetomo itu merupakan rumah sakit rujukan, kalau yang dirujuk meningkat otomatis pasien yang dari daerah rujukan juga meningkat lebih banyak.
Lebih lanjut dikatakannya, pihak rumah sakit juga sudah menginformasikan akan ada peningkatan kasus demam berdarah, karena memang kasus demam berdarah pada bulan-bulan ini ada kaitannya dengan pola hujan, jadi ketika curah hujan itu tinggi akan ada peningkatan jumlah nyamuk di lingkungan .
“Nyamuk adalah pemula dari penyakit ini, tapi tidak semua nyamuk penyebab demam berdarah. Sebetulnya hanya nyamuk golongan kelompok air seperti nyamuk aedes aegepty dan aedes albopictus. Dan populasinya yang kita pantau pada bulan ini sehingga ketika meningkat jumlahnya yang ada di masyarakat otomatis kasusnya juga meningkat,” kata Joni.
“Kita sudah menyiapkan ,dari fasilitas pelayanan kesehatan, sementara dari dinkes juga sudah mempersiapkan diri dan diharapkan masyarakat juga untuk lebih meningkatkan upaya-upaya pemberantasan sarang nyamuk, karena salah satu cara yang paling efektif untuk mengendalikan penyakit ini adalah mengendalikan jumlah nyamuknya dengan memberantas sarang nyamuknya,” ujar Joni.(ern/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait