Danpuspom TNI AL Tegaskan Netralitas Prajurit di Tengah Pesta Demokrasi

Jatim Newsroom – Pesta demokrasi Pilpres dan Pileg akan berlangsung 17 April 2019. Saat ini, kampanye sudah mulai berjalan. Di tahun politik di tengah pagelaran pesta demokrasi tersebut, prajurit TNI dan Polri diminta bersikap netral dan tidak ikut terliat dalam kegiatan politik.

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI AL, Laksamana Pertama TNI Nazali Lempo juga menegaskan bagi para personelnya di jajaran TNI AL untuk bisa tetap menjaga netralitas selama pemilu. “TNI harga mati untuk netralitas. Kalau ada yang terlibat itu masuk pidana. Semua harus netral karena ada sanksi pemecatan jika terbukti pelanggaran berat,” tegasnya saat ditemui di Mako POM Lantamal V Surabaya, Rabu (17/10).

Ia menjelaskan, kesalahan bagi prajurit ada tahapan disiplin prajurit. “Jadi sanksi pemecatan itu yang terberat. Namun semua berdasarkan penyelidikan dan penyidikan kasus, sehingga masuk rana mana? Pidana atau sanksi disiplin,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan pemilu, laksamana bintang satu itu memastikan jika personel dari POM TNI AL juga turut dilibatkan dalam hal pengamanan. “Personel kita selalu dilibastkan setiap giat. Baik acara di dalam dan di luar. Namun berapa jumlah perosnel yang dilibatkan tergantung situasi dan kondisi. Prinsipnya tigas POM itu siap 1x24 jam untuk menjaga NKRI Harga Mati,” tegasnya.

Guna meningkatkan kinerja di jajaran POM TNI AL, ia mengaku telah mendapatkan arahan dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk bisa meningkatkan sinergitas TNI baik AD, AL, dan AU dan juga Polri. “Harus ada kerjasama yang baik dari POM TNI AL, AD, AU dan Polri dari Propam untuk mempercepat proses tugas pelaksanaan,” tuturnya.

Danpuspomal juga mengakui perkembangan media saat ini juga sangat cepat sehingga perlu diwaspadai dan selalui dipantau oleh jajarannya. “Terkadang media ini tahu duluan, kita belum tahu. Namun tugas utama POM adalah menegakkan hukum dan tata tertib displin untuk anggota,” tukasnya. (afr/p)