Sabtu, 20 April 2024

Buku Strategi Nalendra Resmi Diluncurkan

Diunggah pada : 18 Januari 2019 22:30:09 27

Jatim Newsroom – Buku Strategi Nalendra “Ubah Ancaman Menjadi Peluang” resmi diluncurkan hari ini di Surabaya, Jumat (18/1). Buku ini mengupas secara gamblang kinerja dan kemajuan Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) Dr Ramelan Surabaya, dalam melayani masyarakat .  

Di sela launching, Laksamana Pertama TNI Dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara SpB SpBTKV (K) menuturkan, dalam buku ini, ditulis bagaimana perjalanan Rumkital Dr Ramelan dalam membangun sistem palayanan prima.

“Awalnya BPJS itu dianggap suatu ancaman tapi sebenarnya kita bisa melihat bahwa dibalik ancaman itu banyak peluang yang bisa kita kerjakan,” tutur Mantan Kepala Rumkital Dr Ramelan Surabaya.  

Laksama Pertama yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Kadiskesal) ini mengungkapkan awalnya ia mengelola rumah sakit dengan  dengan analisis word yang sangat sederhana.  Dengan analisis ini, posisi rumah sakit Dr Ramelan sangat memungkinkan untuk diberkembang secara baik.

“Setelah kita tahu posisi rumah sakit, saya mengembangkannya, yakni dengan mengubah budaya kerja dan budaya mutu rumah sakit menjadi lebih baik, sehingga saya lakukan langkah yang kadang-kadang diluar ilmu,” jelasnya.

Langkah pertama yang dilakukan adalah intervensi perut untuk anggota, yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota/karyawan. kedua melakukan langkah melengkapi sarana prasarana untuk menunjang pelayanan.

“Filosofi Jawa Nguwangke Uwong atau memanusiakan manusia mampu membuat 2.193 orang bergerak bersama membawa Rumkital Dr Ramelan mencapai pelabuhan akhir. Sebagai rumah sakit terdepan milik masyarakat, bukan saja sebagai andalan keluarga besar TNI AL semata,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan Nalendra, langkah yang dilakukan ini kelihatannya sepele, namun, justru kemampuan mengorangkan orang yang punya peran sangat dominan dalam membangun Rumkital Dr Ramelan, hingga mampu meraih penghasilan ratusan miliar rupiah per tahunnya yang sebelumnya hanya kisaran puluhan miliar saja.

Lompatan itu adalah wujud kebersamaan karyawan yang merasa Rumkital Dr Ramelan tidak hanya milik pemerintah (TNI AL). Melainkan milik bersama. Perubahan mindset ini memberikan output berupa pelayanan terbaik.

Perubahan besar-besaran budaya kerja dari hulu hingga hilir, juga ditunjang keberanian Nalendra mengcluarkan kebijakan tidak populis. Juga penyediaan sarana dan prasarana rumah sakit memadai secara besar-besaran. Ruang operasi salah satunya.

”Awalnya kami hanya mampu melakukan operasi 12-15 pasien per hari. Tetapi dengan penyediaan peralatan kekinian dan sarana memadai, target operasi 40 pasien per hari bisa terwujud,” ungkapnya.

Hasilnya, income/pemasukan rumah sakit meningkat pesat. Terobosan yang dilakukan Nalendra seperti tertuang dalam buku ini dilakukan atas keprihatinannya, terhadap hilangnya devisa negara triliunan rupiah per tahun karena masyarakat belanja kesehatan ke luar negeri. “Semoga buku ini bisa memberi gambaran dan wawasan masyarakat terhadap kemajuan rumah sakit di Indenesia,” harapnya. (hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait