Selasa, 23 April 2024

BKKBN Jatim Gelar Rakerda Program Bangga Kencana

Diunggah pada : 23 Februari 2021 14:44:48 60

Jatim Newsroom - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Provinsi Jawa Timur tahun 2021, Selasa (23/2/2021) di kantor BKKBN Prov Jatim.Rakerda dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Timur, dr. Andriyanto mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
 
Dalam sambutannya Adrianto mengatakan, di Jawa Timur terdapat generasi Z, usia 8-23 tahun, dan generasi Millenial usia 24-39 tahun, sehingga jika  digabung menjadi separuh penduduk di Jawa Timur. Generasi Z dan Millenial adalah usia produktif dan menjadi peluang mempercepat pertumbuhan ekonomi.
 
Andriyanto atas nama Gubernur Jawa Timur mengucapkan Selamat melaksanakan Rakerda. “Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, Rakerda Program Bangga Kencana BKKBN Provinsi Jawa Timur secara resmi dibuka dan dimulai,” pungkas Andriyanto.
 
Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, Rakerda program Bangga Kencana kali ini mengambil tema “Integrasi dan akselerasi Program Bangga Kencana di masa pandemi covid-19". Sedangkan tujuan diselenggarakan Rakerda ini adalah memperkuat komitmen dan peran Pemerintah Daerah serta Mitra Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan dan penggerakan Program Bangga Kencana, serta merumuskan pemikiran strategis Program Bangga Kencana dalam mendukung upaya pencapaian agenda Pembangunan Provinsi Jawa Timur sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2019-2023.  
 
Teguh panggilan akrab Sukaryo Teguh Santoso menambahkan, pencapaian program Bangga Kencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2020, belum sepenuhnya tercapai. Hal itu karena dampak dari Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020.
 
Sementara itu kepala BKKBN Pusat Teguh Hasto Wardoyo secara virtual menyampaikan, enam indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam renstra BKKBN, menunjukkan gambaran sebagai berikut TFR, Target 1,94 dan Realisasi 2,29 (84,72%), mCPR, Target 65,24 dan Realisasi 62,1 (95,19%), Unmet Need, Target 7,54 dan Realisasi 10 (75,40%), ASFR 15-19, Target 31 dan Realisasi 31,2 (99,36%), MUKP, Target 20,9 dan Realisasi 20,1 (96,17%), iBangga, Target 51,11 dan Realisasi 56,61 (108,8%),” 
 
Selanjutnya Teguh Hasto Wardoyo memohon kepada  Gubernur Jawa Timur untuk bisa memberikan dukungan lintas sektor dan lintas program kepada BKKBN Jatim.
 
“Khusus di Jawa Timur sukses penurunan TFR. Akan tetapi kualitas SDM sangat penting. Jika usia produktif lebih tinggi dari yang tidak produktif bisa meningkatan pendapatan per kapita. Jawa Timur beda dengan provinsi lain. Sudah lebih dulu mendapat bonus demografi dibanding provinsi lain, sudah selayaknya lebih kaya dari provinsi lain,” terang Hasto.
 
“Bapak Presiden minta BKKBN untuk membantu meningkatkan kualitas SDM, sehingga BKKBN ditunjuk menjadi ketua penanggulangan Stunting. Kerja keras BKKBN ada tambahan tanggungjawab dengan Stunting. Tentu ada anggaran yang tidak sedikit, kami mohon kepada Gubernur, Bupati, Walikota dengan hormat pimpinan OPD KB untuk lebih mendapatkan perhatian,” terangnya.
 
Tahun 2021 BKKBN akan mengadakan Pendataan Keluarga, penyusunan blue print pembangunan keluarga, “Kami mohon bantuan gubernur, bupati untuk ikut mensukseskan Pendataan keluarga. Kabupaten dan kota di Jawa Timur bisa berlomba-lomba untuk memanfaatkan bonus demografi. Menurunkan Stunting ada 10 langkah pendampingan keluarga. Salah satu nya adalah PKK dan program rencana ASI nasional,” terang Hasto.(her/n)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait