Selasa, 23 April 2024

Biaya Pemasangan Listrik Baru Untuk Industri Bisa Diangsur

Diunggah pada : 19 Mei 2017 15:45:32 2414

Jatim Newsroom- PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur memberi kemudahan pembayaran bagi perusahaan/industri yang ingin melakukan penyambungan listrik baru dengan cara mengangsur.

"Cara ini kami lakukan untuk mendorong kemajuan investasi sehingga bisa terus tumbuh di Jawa Timur," ungkap Deputi Manager Strategi Pemasaran PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Tegar Hasadi di Surabaya, Jumat (19/5).

Hasadi mengatakan, sebagai perusahaan listrik negara, pihaknya mencoba memberikan kemudahan dalam hal penyambungan listrik bagi kalangan industri khususnya untuk daya antara 105 kilo volt ampere (KVA) hingga 197 KVA. 

Selama ini menurut Hasadi, biaya sambungan baru yang dibebankan pelanggan industri mencapai Rp 100 juta. "Beban biaya sebesar itu sekarang bisa diangsur selama 24 bulan tanpa bunga. Kami meluncurkan program ini sejak April 2017," tuturnya. 

Besarnya biaya penyambungan baru untuk sektor industri kata Hasadi diakibatkan pelanggan dibebani biaya penyambungan dan uang jaminan langganan. "Kalau biaya jaminan tidak terlalu besar, yang menjadi beban adalah biaya penyambungan. Makanya kita beri kemudahan itu, sehingga industri tidak langsung menyediakan dana tunai di depan," imbuhnya. 

Untuk mendapatkan layanan ini, pengusaha bisa dimudahkan dengan layanan satu atap yang mengerjakan SLO sebagai Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LITTR).

PLN menargetkan, pelayanan cepat pagi pelanggan industri, yakni 25 hari mulai dari permohonan menghubungi LITTR hingga listrik menyala.   "Selama ini, untuk mengerjakan tiga prosedur itu, PLN membutuhkan waktu 40 hari pada 2015, 17 hari pada 2016 dan 15 hari pada 2017. Target memang 25 hari, tapi pengalaman kita bisa selesaikan selama 15 hari. Apalagi tidak ada survey-survey-an,” ungkapnya.

Dengan kemudahan ini, PLN mencatat selama sebulan terakhir, respon industri cukup bagus mencapai 166 penyambungan baru untuk daya 105 hingga 197 KVA di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Jember, Malang, Kediri dan Pamekasan. Yang dalam pengerjaan atau penyambungan hingga saat ini ada 18 lokasi di beberapa kota di Jawa Timur. "Kami harap dengan program baru ini elektrifikasi bisa meningkat dari 89 persen pada  2016 menjadi 93 persen di tahun ini," harapnya. (hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait