Jumat, 29 Maret 2024

BI Jatim Adakan Outlook dan Talkshow Pertumbuhan Ekonomi Jatim 2018

Diunggah pada : 12 Desember 2017 16:27:40 2

Jatim Newsroom– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2017 dan Outlook Perekonomian 2018 di Surabaya, Rabu (13/12).

Humas BI Perwakilan Jawa Timur, Dandot Riawan, Selasa (12/12) mengatakan, acara akan diawali dengan sambutan Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah dan dilanjutakan oleh Gubernur Jawa Timur H Soekarwo. Kemudian Penyerahan Responden Terbaik Bank Indonesia.

Pada acara tersebut juga akan diselenggarakan talkshow dengan tema “Menggali Potensi Sumber Daya Lokal Dalam Rangka Memperkuat Momentum Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur”. Narasumber talkshow adalah Tony Prasetiantono yang merupakan akademisi dan pengamat ekonomi, Budi Hikmat dari PT Bahana TCW Invesment Manajemen dan Darsono yang merupakan pengamat ekonomi pertanian di Indonesia.

Seperti diketahui, ekonomi Jawa Timur triwulan III-2017 tumbuh 5,16 persen (y-on-y) atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional periode yang sama 5,06. Pertumbuhan tersebut diatas dinilai masih relatif cukup stabil. Pertumbuhan ini lebih tinggi nasional yang hanya 5,06 persen.

Pertumbuhan tersebut dilihat dari sisi produksi, semua lapangan usaha tumbuh positif, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh 8,97 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 14,70 persen.

Struktur perekonomian Jawa Timur menurut lapangan usaha triwulan III-2017 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 28,41 persen. Kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh sebesar 13,65 persen sert perdagangan besar- eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 18,42 persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Timur triwulan III-2017, lapangan usaha industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,47 persen. kemudian diikuti perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,28 persen; konstruksi 0,68 persen; serta informasi dan komunikasi sebesar 0,37 persen. Sementara itu, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,15 persen.

Sementara lapangan usaha pertambangan dan penggalian tumbuh melambat dari 17,10 persen pada triwulan III-2016 menjadi 4,50 persen pada triwulan III-2017 karena menurunnya produksi minyak bumi sedangkan produksi gas bumi masih meningkat. Kemarau panjang dan serangan hama di beberapa wilayah menyebabkan turunnya produksi tanaman pangan pada triwulan ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh melambat. Industri Pengolahan tumbuh meningkat dari 4,48 persen pada triwulan III-2016 menjadi 5,12 persen pada triwulan III-2017.

Ekonomi Jawa Timur triwulan III-2017 meningkat sebesar 3,74 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,90 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang meningkat signifikan sebesar 14,11 persen. (ryo)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait