Sabtu, 20 April 2024

Banjir Bojonegoro Turun, Kini Statusnya Siaga I atau Siaga Hijau

Diunggah pada : 24 Februari 2018 22:40:47 6

Jatim Newsroom - Sejak pukul 01.00 WIB Tinggi Muka Air Sungai Bengawan Solo yang terpantau di papan duga Taman Sungai Bengawan Solo di angka 15.04 peilschal, begitupun pada pukul 02.00 WIB tercatat pada angka 15.03 peilschal. Namun pada Pukul 04.00 pagi tadi terpantau 14.95 peilschal atau sudah turun di status siaga 1 atau siaga hijau.

Ini disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Heru Sugiharto, Sabtu (24/2) melalui siaran persnya.

Dijelaskan Heru, pada pukul 06.00 ketinggian air di wilayah Bojonegoro sudah berada pada siaga kuning, atau tercatat 26.86 peilschal. Kemudian pada pukul 07.00 WIB ketinggian air sudah turun 4 cm di angka 14.90 peilschal. “Meski di Bojonegoro sudah turun namun daerah hilir seperti kecamatan Kanor dan Baureno akan tetap terdampak. Siang nanti wilayah Kecamatan Kanor sedangkan sore nanti wilayah Baureno yang harus meningkatkan kewaspadaan,” ujar Heru.

Berdasarkan laporan yang masuk di BPBD pukul 24.00 WIB, tercatat 71 desa di 11 Kecamatan mulai merasakan dampak luapan air sungai Bengawan Solo. Jumlah penduduk yang mengungsi sebanyak 311 jiwa dan rumah tergenang mencapai 2.222 Kepala Keluarga.

Banjir juga merendam areal pertanian utamanya tanaman padi seluas 1.015 hektar, yang terdiri 1.015 hektar tanaman polowijo dan 623 hektar pekarangan milik warga. Dan 1.114 jiwa masih melakukan aktifitas produktif seperti biasa. Tak hanya itu, Fasiitas umum yang tergenang antara lain 1 TK, 14 gedung Sekolah Dasar dan 6 masjid, 4 mushola adapun jalan desa yang tergenang banjir mencapai 19.436 meter yang merupakan jalan desa dengan ketinggian yang bervariasi. Jalan lingkungan sepanjang 4.000 meter. Taksir kerugian sementara akibat luapan sungai bengawan Solo ini mencapai Rp 2.708.500. Itu adalah data saat pukul 24.00 dan ketinggian kala itu masih 15.06 peilschal. “Kini sudah turun berarti akan ada perubahan data terdampak,” katanya.

Bupati Bojonegoror melalui Kabag Humas Protokol Kabupaten Bojonegoro, Heru Sugiharto, memerintah seluruh jajaran camat yang terletak di bantaran sungai bengawan Solo untuk siaga 24 jam. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk hari sabtu dan minggu tetap masuk siaga banjir. Pemerintah desa untuk mulai membuka dapur umum di wilayah masing-masing, jangan ada yang meminta minta di jalan jika desa tak sanggup maka akan di handle oleh Kabupaten.

Bupati menegaskan agar para camat tetap memberikan laporan kondisi terbaru daerah terdampak secara terus menerus. Perkembangan apapun agar segera dilaporkan. Kepada para orang tua untuk menjaga dan mengawasi putra putrinya karena korban banjir karena hal sepele seperti bermain di daerah genangan banjir.

Melihat trend turun ini Bupati memgimbau agar warga bersama dengan berbagai pihak untuk mulai membersihkan rumah dan lingkungan mereka dengan kerja bhakti. ASN harus menjadi teladan dengan terjun langsung dan motor ditengah masyarakat. Negara harus hadir bersama seluruh warga dalam kondisi apapun. “Tetap waspada dan jangan menjadikan banjir sebagai sebuah bencana, kita tetap bahagia dan produktif,” ujar Heru.(sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait