Kamis, 25 April 2024

Alumni Taplai KBS Lemhanas Jatim Gelar Seminar Wasbang di Bondowoso dan Jember

Diunggah pada : 27 Juli 2017 20:05:07 2

Jatim Newsroom – Pertama kali di Indonesia, alumni dari peserta Pemantapan Nilai Kebangsaan (Taplai KBS) Lemhanas RI angkatan pertama Jawa Timur menggelar seminar wawasan kebangsaan (wasbang). Acara yang digelar kedua kalinya setelah di Pacitan 2016, kini akan kembali dilaksanakan di Bondowoso dan Jember.

“Kami dari para alumni Taplai KBS Lemhanas Angkatan Pertama Jawa Timur, sampai saat ini masih menjalin silaturahmi dan kebersamaan karena memiliki visi dan misi yang sama. Dengan kebersamaan itu segala sesuatunya menjadi lebih mudah sehingga kami dapat menggelar seminar wasbang di Bondowoso dan Jember hari Jumat-Sabtu, 28-29 Juli besok,” kata Presiden Alumni Taplai KBS Lemhanas Angkatan I Jatim, Wahid Wahyudi saat ditemui, Kamis (27/7) petang.

Dalam kegiatan seminar wasbang, kata dia, untuk wilayah Bondowoso difasilitasi langsung oleh Bupati Bondowoso,  Amin Said Husni. Untuk pemateri akan dihadirkan Ketua Komisi A DPRD Jatim, Freddy Poernomo, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, dan Wahid Wahyudi selaku Presiden Alumni Taplai KBS Lemhanas Angkatan I Jatim.

“Untuk DPRD akan menyampaikan paparan mengenai pendidikan politik bagi masyarakat, Kapolda mengenai keamanan dan ketertiban di Jatim, Pangdam terkait pertahanan, dan kami dari alumni Taplai KBS menyampaikan terkait wawasan kebangsaan,” jelas pria yang kini menjabat Kepala Dinas Perhubungan Jatim tersebut.

Sedangkan seminar di Jember difasilitasi Pemprov Jatim melalui Badan Perwakilan Wilayah Jember. Untukmateri akan disampaikan oleh para Alumni Taplai KBS Lemhanas Angkatan I Jatim dan dilakukan pada hari kedua. Dalam kegiatan pembekalan wasbang tersebut diikuti oleh berbagai elemen, termasuk pemerintah di kabupaten, forkopimkab, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari kelompok pemuda.

Menurutnya, pembekalan wasbang bagi itu sangat diperlukan. Pasalnya, banyak fenomena yang kini marak terjadi, di mana antar kelompok bahkan sesama pemeluk agama kerap berselisih. “Niatnya adalah tetap berpegangteguh pada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan mengingatkan kembali tentang pentingnya rasa nasionalisme kebangsaan,” ungkapnya.

Dipilihnya wilayah Bondowoso dan Jember, kata dia, tidak ada alasan spesifik. “Kalau tahun lalu di Pacitan itu mewakili wilayah Barat, sekarang di Bondowoso mewakili wilayah Timur. Tahun depan bisa jadi di wilayah Tengah atau Madura, bisa jadi,” tuturnya.

Wahid menilai, peran pemuda dalam meningkatkan wawasan kebangsaan menjadi sangat penting. “Banyak anak muda kita yang sekolah di luar negeri. Di Australia, Amerika, dan Eropa. Mereka setelah lulus pulang ke Indonesia dan pertanyaannya apakah masih memiliki rasa dan jiwa nasionalisme?” tanyanya.

Selain itu, lanjut dia, Indonesia yang kaya akan sumber energi, air, dan pangan kini masih banyak meanggantungkan dari negara lain. “Jagung kita masih impor, tambang minyak, gas dan mineral kita 92 persen dikuasai asing. Maka dari itu, melalui wasbang ini, kami ingin mengajak generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa ke depan bisa mengatasi permasalahan itu dengan memperkuat jiwa nasionalismenya,” ujarnya.

Ia juga berharap, kegiatan serupa tak hanya digelar oleh Alumni Taplai KBS Lemhanas Angkatan I Jatim. “Banyak alumni dari bidang lain yang telah mengikuti pendidikan di Lemhanas bisa menyalurkan ilmunya untuk memperkuat NKRI. Rata-rata, setelah lulus pendidikan di Lemhanas, alumninya berjalan sendiri-sendiri. Ke depan, kami ingin merangkul semua alumni Lemhanas untuk membentuk Ikatan Alumni agar gerakan peningkatan wawasan kebangsaan di Indonesia semakin masif dan berdampak positif bagi NKRI,” tukasnya. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait