Jumat, 29 Maret 2024

SEBANYAK 1.665 MAHASISWA UNAIR SIAP KKN

Diunggah pada : 17 Januari 2012 14:32:02 9
thumb

Sebanyak 1.665 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) siap menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN BBM) periode ke-45 tahun 2012.
Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) Unair, Dr Djoko Agus Purwanto Apt MSi, di Surabaya, Selasa (17/1) mengatakan, eksistensi intitusi pendidikan tinggi di tengah-tengah masyarakat semakin terasa, apabila institusi pendidikan tinggi tersebut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Hal ini pula yang dilakukan Unair, dalam upaya mengabdikan ilmu dan potensi yang dimiliki setiap sivitas akademika, guna menjawab setiap tantangan dan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Dikatakannya, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerjunkan mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat, pada program KKN BBM). Sebanyak 1.665 mahasiswa nantinya, diterjunkan di lima wilayah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, Bojonegoro, dan Sampang.
"Selain itu, terdapat dua wilayah lagi sebagai rintisan di luar Jawa Timur, yaitu Halmahera dan Lampung Selatan," katanya.
Lebih lanjut dikatakanya, jumlah sebaran mahasiswa di masing-masing wilayah antara lain, Surabaya 401 mahasiswa, Sidoarjo 376 mahasiswa, Sampang 242 mahasiswa, Bojonegoro 664 mahasiswa, Probolinggo 175 mahasiswa, sementara di Lampung Selatang dan Halmahera masing-masing 4 mahasiswa.
Seperti tahun sebelumnya, KKN BBM ke-45 kali ini juga mempunyai empat bidang garapan, yaitu kesehatan, perancangan bisnis, pemberdayaan masyarakat, dan lingkungan.
Keempat bidang garapan itu kemudian diwujudkan dalam berbagai program kerja nyata yang bertujuan untuk membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pembentukan dan pembinaan pos pemberdayaan keluarga (Pos Daya).
Selain itu para peserta mempunyai misi khusus, yakni mahasiswa yang diterjunkan dalam KKN selain harus menjalankan program kerja, juga harus dapat mensosialisasikam beasiswa Bidik Misi.
Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak berprestasi di daerah pelosok untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” jelas Dr. Djoko Agus. (hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait