Sabtu, 20 April 2024

ESDM EINCOPS TARGETKAN ENERGI TERBARUKAN CAPAI 25 PERSEN DI TAHUN 2025

Diunggah pada : 17 Januari 2012 14:30:14 9
thumb

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral bekerjasama Energy Efficiency in Industrial, Commercial, and Public Sector (EINCOPS) menargetkan sampai tahun 2025 konsumsi energi terbarukan mencapai 25% dari total konsumsi energi. Sektor industri menjadi fokus untuk diefisienkan konsumsi energinya.
Wakil Pemimpin Program Energy Efficiency in Industrial, Commercial, and Public Sector (EINCOPS), Melany Tedja menjelaskan, penggunaan energi baru terbarukan di seluruh Indonesia terus dipacu. Data Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi menyatakan, saat ini penggunaan energi baru dan terbarukan masih sangat kecil, kurang dari 5%. Padahal potensinya di Indonesia cukup besar, mulai dari panas bumi, tenaga air, hingga tenaga angin.
"Karena semakin mahalnya energi tak terbarukan macam minyak dan gas bumi, kita berambisi mendorong bauran energi secara maksimal. Kita harapkan 25% konsumsi energi pada 2025 berasal dari energi terbarukan," ujar Wakil Pemimpin Program Energy Efficiency in Industrial, Commercial, and Public Sector (EINCOPS), Melany Tedja di Hotel Mercure Surabaya, Selasa (17/1).
Konsumsi energi secara umum di seluruh Indonesia saat ini sudah berada di level 1.331 juta setara barrel. Diperkirakan, pada tahun 2025 meledak hingga 4.300 juta setara barrel.
EINCOPS adalah program kerja bareng Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) Kementerian ESDM yang didukung oleh Pemerintah Denmark melalui DANIDA (Danish International Development Assistance)
Saat ini Kementerian ESDM sedang menyelenggarakan pekan efisiensi energi di sembilan kota industri, yaitu Jakarta, Makassar, Batam, Bali, Surabaya, Banjarmasin, Palembang, Medan, dan Semarang. Kegiatan tersebut digunakan untuk memberikan bimbingan teknis manajemen energi kepada pelaku industri guna menekan laju konsumsi energinya. Sebab, konsumsi energi terbesar di Indonesia adalah sektor industri, dengan tren peningkatan 39,6% pada 1990 menjadi 51,86% pada 2009 atau lebih dari setengah penggunaan total energi nasional.
Sebagai pilot project, pada tahun 2011 ada sekitar 23 perusahaan dari sektor bangunan dan industri nasional yang diberikan konsultasi. Dari 23 perusahaan tersebut, dipilih delapan perusahaan yang akan diberikan secara detail tentang audit kinerja energi secara benar. "Pada tahun ini, kami akan berikan kepada 10 perusahaan lagi untuk program yang sama. Seluruhnya memang masih di Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta. Ke depan, kami berharap program ini akan juga menyasar ke wilayah lain," ujarnya.
Sementara itu, pengguna energi terbesar kedua adalah sektor transportasi dengan besaran 30,77%, disusul sektor rumah tangga sebesar 13,08% dan sektor komersial sebanyak 4,28%.
"Selain itu, kami juga telah memberikan konsultasi kepada perusahaan bagaimana melakukan program penghematan energi mulai tahun 2011. Karena sebenarnya ini bukan hanya masalah lingkungan tapi juga untuk profit. Sebab. walaupun investasi manajemen energi yang dikeluarkan besar, investasi tersebut bakal kembali dalam lima tahun," ujarnya.(mad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait