Sabtu, 20 April 2024

SENSUS SAPI DAN KERBAU MENGGEMBIRAKAN

Diunggah pada : 28 Juni 2011 4:42:20 25
thumb

Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) menilai sensus sapi yang dilakukan BPS cukup menggembirakan. Ketua Umum PPSKI Teguh Boediyatna mengatakan hasil sementara sensus ternak yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia siap berswasembada tahun ini.

"Hasil sementara sensus sapi ini cukup menggembirakan. Swasembada sapi harusnya bisa dipercepat menjadi tahun ini," katanya ketika ditemui di sela Rapat Tahunan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) di Surabaya, Senin (27/6).

Teguh mengatakan, ketika mencanangkan swasembada daging pada 2014, pemerintah menargetkan bisa memenuhi 14,3 juta ekor sapi potong lokal. Nyatanya, Kepala BPS, Rusman Heriawan mengungkapkan hasil penghitungan sementara sensus ternak yang dilakukan BPS sejak awal Juni lalu mencatat populasi sapi potong di Indonesia mencapai 14 juta ekor. Jumlah ini masih akan bertambah mengingat saat ini sensus ternak baru berjalan 93%.

Teguh menambahkan, dengan populasi sebesar ini, Indonesia tentunya tak perlu khawatir akan terjadi kekurangan pasokan sapi dari dalam negeri. "Dengan demikian, impor bisa ditekan seminim mungkin," tambahnya.

Dikatkannya dalam blueprint swasembada daging 2014 pemerintah menargetkan jumlah ternak sapi potong mencapai 14,3 juta ekor. Jumlah tersebut merupakan 90% kebutuhan daging sapi nasional tiap tahun. Sisanya atau sekitar 1,58 juta ekor diimpor dari luar negeri untuk kebutuhan khusus seperti kebutuhan restoran dan hotel.

Pihaknya pun tak ambil pusing keputusan Pemerintah Australia yang menghentikan ekspor sapi ke Indonesia. Dengan posisi seperti ini, kita malah tidak perlu impor dari mereka (Australia). Ini justru jadi berkah buat peternak lokal kita, tandasnya.

Sebelumnya dibeberapa media Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan suplai daging untuk memenuhi kebutuhan lokal masih sangat cukup. Tidak ada lonjakan harga daging di pasaran serta tidak terjadi kelangkaan daging impor akibat dihentikannya impor sapi .

"Saat ini pasokan daging impor cukup untuk memenuhi pasar domestik, masih dalam batas normal, bahkan suplai daging masih lebih dari cukup untuk enam bulan ke depan. Jadi tak perlu khawatir," ungkap Mendag di Jakarta

Selain itu, lanjut Mari, belum ada pelemik terjadinya kelangkaan di pasar dalam negeri, dan belum menganggu kestabilan distribusi, dan harga daging masih normal juga akan memprogramkan swassemba daging sapi.

Diakuinya, untuk mengatasi masalah larangan impor sapi Australia, Kementerian Perdagangan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengatasi persoalan itu. (win)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait