Jumat, 29 Maret 2024

JATIM TERUS TINGKATKAN PROGRAM SP3

Diunggah pada : 22 Desember 2010 20:49:52 5
thumb

Tahun 2011 Pemprov Jatim akan lebih meningkatkan kualitas sarjana yang mengikuti program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3). Peningkatan tersebut dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan bidang kesarjanaan dengan potensi desa penerima program.
    Anggata Tim Teknis SP3 Jatim, Drs DJoyo Karjanto, Rabu (22/12) mengatakan, selama ini, banyak desa penerima program SP3 kualitas sarjana yang dibutuhkan tidak sesuai dengan potensi desa yang dibutuhkan.
    Dikatakannya, tahun 2011 anggota tim teknis makin memperketat seleksi bidang kesarjanaan sesuai dengan potensi yang dibutuhkan desa penerima program. Kebijakan tersebut dimaksudkan agar desa makin cepat menggali potensi yang dimilikinya. “Jika desanya memiliki potensi pertanian, maka sarjana yang kami kirimkan juga bidang pertaniani,” katanya.
    Setiap tahunnya Jatim rata-rata melepas 30 sarjana yang menjadi pelaku program SP-3. Tahun 2010, program ini dikonsentrasikan di Kabupaten Jember dal Malang yang masing-masing menerima 15 sarjana. Tahun 2011, rencananya jumlah sarjana yang dilepas dalam program tersebut juga sama.
    Sejak awal program ini digulirkan, hingga saat ini daerah di Pulau Madura selalu mengajukan tambahan jumlah kuota sarjana. Namun karena program ini harus dilakukan secara bergilir di 38 kabupaten/kota, terpaksa empat kabupaten di pulau tersebut harus menerima giliran.
    Djoyo menambahkan, tahun 2011 rencananya Pemprop Jatim melalui APBD akan mengalokasikan dana pendampingan untuk kegiatan pelatihan. Dana tersebut untuk kegiatan pembekalan Entrepreneur bagi sarjana yang akan menjalankan program.   
    Agar desa yang menerima program SP3 hasilnya lebih optimal, Djoyo mengharapkan agar masing-masing kepala desa sebelumnya mengusulkan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten/kota setempat untuk diusulkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga provinsi bahwa sarjana yang dikirimkan sesuai potensi desanya.
    SP-3 adalah sarjana dari berbagai disiplin ilmu yang dikontrak untuk memfasilitasi dan menggerakkan pembangunan di wilayah pedesaan. Selain aspek teknis yang harus dimiliki oleh peserta SP-3, mereka juga diberikan pembekalan untuk dapat memanfaatkan sumber daya setempat secara optimal, sehingga dapat membangun dan menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya sendiri (kewirausahaan), maupun untuk orang lain.
Beberapa kriteria untuk menjadi SP3, antara lain mempunyai sikap kemandirian dan jiwa patriotism, serta mampu menjadi perintis untuk melakukan terobosan-terobosan di pedesaan dengan meningkatkan profesionalisme dalam mentransfer ilmu dan teknologi di pedesaan, terutama dalam menyukseskan program gerakan ekonomi kerakyatan.
    Sejak angkatan I tahun 1989 sampai dengan angkatan ke XII, jumlah sarjana yang telah mengikuti program SP3 mencapai 11.735 orang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah SP3 yang mengikuti program sampai dengan bulan Juli 2004 sebanyak 467 orang. Di Jatim program SP3 yang sedang berjalan adalah angkatan 18 sebanyak 20 sarjana, 19 sebanyak 15 sarjana, 20 sebanyak 10 sarjana, 21 sebanyak 30 sarjana. Sarjana penerima program SP3 selama masa kontrak tiga tahun mendapatkan biaya living kos senilai Rp 1 juta setiap bulannya. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait