Jumat, 19 April 2024

Hari Nusantara ke-11 MINAPOLITAN JADI SOLUSI PENINGKATAN EKONOMI KELAUTAN

Diunggah pada : 22 Desember 2010 15:50:01 0
thumb

Memperingati Hari Nusantara ke-11 Jawa Timur fokus melaksanakan program minapolitan, sebab program ini dinilai menjadi solusi peningkatan ekonomi di sektor kelautan.
Wakil Gubernur Jatim, Drs Syaifullah Yusuf, saat memimpin upacara Hari Nusantara ke-11 di WBL Paciran, Rabu (22/12) mengatakan, ini dilakukan atas imbauan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Program tidak hanya diterapkan bagi masyarakat pesisir, namun juga masyarakat di pulau-pulau terdepan yang mayoritas berekonomi lemah. Pemprov Jatim juga akan melaksanakan minapolitan melalui program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan (Jalin Kesra).
Minapolitan adalah konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan dengan prinsip integrasi, efisien, kualitas, dan akselerasi. Sedangkan kawasan minapolitan yakni kawasan ekonomi yang terdiri dari sentra-sentra produksi dan perdagangan komoditas kelautan, serta perikanan, jasa, perumahan, dan kegiatan perikanan lainnya.
Di Jatim, pelaksanaan program minapolitan disalurkan melalui program Jalin Kesra, yakni memberikan bantuan kepada masyarakat yang masuk dalam katagori Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Salah satu sasarannya yakni masyarakat nelayan yang sangat miskin. Mereka mendapat bantuan langsung berupa paket budidaya lele, alat tangkap jaring, dan lainnya.
“Bagi masyarakat RTSM, pemprov telah menyiapkan bantuan berupa modal namun dalam bentuk peralatan atau segala sesuatu yang bisa membuat mereka bangkit dari kemiskinan,” jelasnya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan upacara peringatan, Wagub menyerahkan sejumlah bantuan paket Jalin Kesra yakni 14 paket budidaya lele senilai Rp 35 juta kepada Mahmud, Muktar, dan Ichwan (ketiganya berasal dari desa Gembong, Lamongan). Kemudian 42 paket alat tangkap jaring senilai Rp 105 juta yang diberikan kepada Ridwan dan Yono (asal Lamongan). Semua bantuan itu berasal dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim.
Dinas Pertanian Jatim juga menyerahkan bantuan berupa 890 paket saprodi (benih padi, benih jagung, pupuk NPK, pupuk organik, dan pestisida) senilai Rp 2.225.000.000 kepada Siswanto dan Muafiah yang berasal dari Desa Karangwedoro, Turi, Lamongan.
Bantuan akibat dampak anomali iklim juga diberikan Dinas pertanian, antara lain berupa benih padi, benih jagung hibrida, dan benih kedelai senilai Rp 7.078.856.500 kepada kelompok petani maju I Desa Brumbun, Maduran, Lamongan. Selain itu bantuan hibah berupa 56 unit chooper senilai Rp 1.680.000.000 kepada kelompok tani Mardi Rahayu Desa Tejo asri, Laren, Lamongan, 25 unit pompa air senilai Rp 375 juta kepada kelompok tani Mangkuarjo asal Desa Mangkujajar, Kembangbahu, Lamongan, 1 unit penggilingan padi senilai Rp 90 juta kepada Gapoktan Podo Rukun asal Desa Rumpak, Mantup, Lamongan, dan 1 unit lantai jemur senilai Rp 95 juta kepada Gapoktan Mitra tani II Desa Kedungwaras, Modo, Lamongan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jatim turut memberikan bantuan berupa sepeda buah, gerobak bakso, barang dagangan, sepeda sayur dan gerobak es kepada masyarakat yang telah didata oleh Disperindag Jatim bagi masyarakat Lamongan.
Sedangkan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim memberikan bantuan uang senilai Rp 25 juta untuk koperasi wanita di Lamongan dan kompresor yang ditujukan kepada Anisah dari Kopwan Berikari Kalitengah Lamongan dan Anis Inayah dari Kopwan Pakis asal Kemantren Lamongan.
Sementara Dinas Peternakan Jatim yang memberikan bantuan berupa kambing, ayam, dan itik senilai Rp 3.325.000.000 kepada Muin asal Desa Truni, Babat Lamongan. Kemudian bantuan 140 ekor sapi cross senilai Rp 1,8 juta kepada Harnan asal Paciran Lamongan, dan 1 unit mini feedmill senilai Rp 50 juta kepada Lasiman asal Desa Kedungwangi Lamongan.(raa)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait