Sabtu, 20 April 2024

TOLAK KEBIJAKAN MENPERINDAG, 6000 PETANI GULA DEMO

Diunggah pada : 21 Desember 2010 16:38:09 20
thumb

 Sekitar 6000 masa yang berasal dari petani tebu, pegawai pabrik gula (PG), anggota Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Selasa (21/12) melakukan unjuk rasa menolak rencana pembebasan gula rafinasi dan refisi SK Menperindag Nomor 527 Tahun 2004 tentang Tata Niaga Gula.
    Ketua APTRI, Arum Sabil, Selasa (21/12) mengatakan, aksi ini adalah sebagai luapan kekecewaan petani, pegawai PG dan pengusaha gula pada Menperindag yang tidak lagi berpihak petani tebu dalam negeri.
     Dalam aksi ini, APTRI meminta pada Gubernur Jatim, Soekarwo agar bertindak tegas menolak kebijakan perdagangan bebas gula rafinasi. Sikap tegas gubernur yang bersedia menolak kebijakan tersebut, merupakan bukti kesetiaannya membela nasib petani tebu dan mengamankan produksi gula di Jatim.
    Menurut Sabil, kebijakan membebaskan gula rafinasi bersaing bebas dengan gula dalam negeri bukan hanya akan membuat harga gula lokal jatuh, namun juga akan membuat ribuan karyawan ter-PHK. Saat ini, jumlah petani tebu di Indonesia mencapai 900 ribu orang, karyawan di 58 pabrik gula rata-rata sebanyak 5 ribu. “Kebijakan tersebut akan mengancam ribuan hingga jutaan orang,” katanya.
    Kegiatan demonstrasi dimulai dari pukul 08.00 WIB dimana masa berkumpul di Masjid Agung Surabaya. Dari lokasi tersebut masa selanjutnya berangkat ke kantor gubernur melalui jalan tol Waru turun di tol Perak dengan menggunakan 75 bus.
    Sebelum menuju ke kantor gubenuran, mereka terlebih dulu menuju dan memarkir kendaraan di halaman PTPN XI dan di belakang Mapolrestabes. Dari tempat tersebut kemudian masa melakukan longmarch ke Kantor Gubernur dan kemudian dilanjutkan ke gedung DPRD Jatim.
    Sebagaimana diketahui, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu akan merevisi SK Menperindag Nomor 527 Tahun 2004 tentang Tata Niaga Gula. Gula rafinasi yang untuk industry nantinya bisa masuk ke pasar konsumen umum. Dengan syarat, produksi gula Kristal putih atau dalam negeri tidak mencukupi.
    Data Disbun Jatim menyebutkan, hingga periode Nopember produksi gula mencapai 725,956.73 ton yang didapat dari produksi tebu sebesar 11.939.899,40 ton dengan aluas areal giling 141.234,23 ha. Produktivitas tebu perhektarenya mencapai 84,51 ton/ha. Sementara produktivitas gula 5,14 ton ha.
    Dibandingkan tahun 2009 dalam periode yang sama, saat itu produksi gula sebesar 844,847.94 ton, dengan produktivitas tebu 84.85 ton/ha dan produktivitas gula besar 6.10 ton gula/ha, dari areal panen seluas 138,490 ha. Setiap tahunnya kontribusi Jatim terhadap kebutuhan gula nasional mencapai 45%. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait