Sedianya, kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) dan Lomba Ketrampilan Kepramukaan yang digelar Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga (Kemenegpora) akan dilaksanakan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan pada 27-28 November 2010. Namun, dari hasil koordinasi yang dilakukan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim, diketahui kegiatan dialihkan di Celaket Pacet Mojokerto.
Kepala Bagian Bina Muda Kwarda Gerakan Pramuka Jatim, Tatik Irawati saat dikonfirmasi, Rabu (10/11) menjelaskan, dari hasil koordinasi terakhir, lokasi di Purwodadi tidak siap untuk digunakan dan harus ada pengalihan. Setelahnya, Kwarda pun dapat kesempatan untuk menggunakan lokasi di Pacet sebagai penggantinya.
Ia menuturkan, digelarnya Persami dan Lomba Kepramukaan oleh Kemenegpora ini dilakukan untuk kembali mengaktualisasikan Pramuka Penggalang di Gugus Depan (Gudep). Acara ini menggunakan konsep perkemahan di alam terbuka agar lebih interaktif dengan peserta. Selain itu, ini juga menjadi ajang rekreatif serta edukatif untuk mencapai tujuan revitalisasi Gerakan Pramuka, serta meningkatakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan wawasan bagi Pramuka Penggalang.
Untuk peserta yang diundang dalam acara itu adalah anggota khusus dari enam kab/kota di Jatim, yakni Kwarcab Surabaya, Trenggalek, Banyuwangi, Sidoarjo, Kab Malang, Magetan. “Dipilihnya keenam kwarcab itu karena memliki sistem pembinaan Pramuka yang bagus dan telah menjadi model percontohan pembinaan gudep pada 2009,” tuturnya.
Adapun jumlah peserta yang ikut sekitar 96 orang dari enam Kwarcab. Masing-masing mengirimkan dua regu, yakni satu regu putra dan satu regu putri yang berisi delapan orang. Selain itu, regu dari tiap Kwarcab diperkenankan mengajak pembina pendamping.
Dengan upaya Kemenegpora ini, ia berharap mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas Pramuka Penggalang di Jatim dengan mengaktualisasikannn hasil pembinaan kepramukaan di tingkat Gudep. Selain itu, dengan melibatkan penggalang dan Pembina maka diharapkan dapat terjalin hubungan yang harmonis selama Persami berlangsung.
Ia menuturkan, metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan dua cara, yakni melalui penyuluhan dan lomba yang dikemas dalam bentuk perkemahan. Untuk materi yang diperlombakan ada dua, yakni lomba berkemah dan lomba lintas alam.
Dalam lomba berkemah, peserta akan diuji menegnai teknik mendirikan tenda dan tata letaknya, mengatur dan menghias areal tenda, keamanan swadaya (piket tenda), ketertiban dan kedisiplinan, serta membuat gapura , rak piring, dan tandu darurat dengan mengedepankan sistem kepemimpinan.
Sedangkan dalam lomba penjelajahan alam, peserta akan diajak berpetualang dan mengikuti permainan yang tersebar di pos-pos perjalanan. Adapun materi permainan meliputi pengetahuan umum dan kepramukaan, menaksir tinggi pohon , lebar sungai dan kecepatan arus, membuat sketsa panorama, membaca perintah sandi kotak dan rumput, membaca dan melakukan perintah dengan isyarat atau sandi, serta P3K dengan membalut lengan patah, kaki patah dan mengangkat pasien dengan tandu darurat
“Walau peserta yang ditargetkan Kemenegpora masih cukup terbatas dan waktu pelaksanaan yang singkat, ia harapkan dapat tetap berjalan meriah dan bermanfaat bagi Pramuka Penggalang yang mengikuti kegiatan,” tuturnya. (afr)
Tidak ada berita terkait