Selasa, 23 April 2024

BPBD BOJONEGORO IMBAU WARGANYA WASPADAI BENGAWAN SOLO

Diunggah pada : 10 November 2010 12:21:40 26
thumb

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro meminta masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo untuk senantiasa waspada. Sebab, air sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut kini mulai cenderung naik.
Pada pantauan Minggu (7/11), ketinggian air di papan duga Kota Bojonegoro yang terletak di Taman Bengawan Solo (TBS) sudah mencapai 13.48 phielscall. Sedangkan di papan duga Karangnongko, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, ketinggian air berada dititik 26.98 phielscall.
Kepala BPBD Bojonegoro, Kasiyanto melalui Humas Pemkab, Rabu (10/11) mengatakan, beberapa minggu terakhir kondisi air Bengawan Solo memang naik turun. Beberapa hari lalu sempat siaga 1, tetapi setelah itu kembali normal. Hal ini, kemungkinan besar, disebabkan oleh curah hujan tinggi di wilayah hulu. “Karena itu saya minta masyarakat untuk waspada terhadap kondisi air bengawan yang naik turun,” kata Kasiyanto.
Selama ini dengan naiknya air permukaan Bengawan Solo di Bojonegoro, berpeluang terjadi banjir luapan air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur. Sebab, dengan semakin bertambahnya air di daerah hilir, aliran dari hulu air ke laut, semakin melambat.
Sementara, air Bengawan Solo di daerah hilir, berpeluang semakin bertambah dari sejumlah anak sungai Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya, termasuk dari Kali Madiun dan air Bengawan Solo dari daerah hulu, Jawa Tengah. "Kewaspadaan menghadapi luapan air Bengawan Solo terus kami lakukan, baik melalui pengumuman di radio juga melalui petugas di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro di daerah yang biasa menjadi langganan genangan banjir," katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tercatat ada 144 desa yang tersebar di 15 kecamatan selalu menjadi langganan banjir Bengawan Solo dan yang terparah di antaranya sejumlah desa di Kecamatan Trucuk, Kota, Kalitidu, Padangan, Kanor, Malo dan Kapas. "Data ini kami inventaris berdasarkan pengalaman banjir Bengawan Solo di tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala BPBD Bojonegor, Kasiyanto.
Sementara anak sungai Bengawan Solo yang berpotensi menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor yakni Kali Pacal, Kali Gandong, Kali Mekuris, Kali Besuki, Kali Tidu, Kali Tinggang, Kali Puter, Kali Kerjo, Kali cawak, termasuk Kali Kening, di wilayah Tuban, yang juga melewati daerah Bojonegoro.(sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait