Jumat, 29 Maret 2024

INVESTOR EROPA BERMINAT TANAMKAN MODAL DI JATIM

Diunggah pada : 4 Oktober 2010 14:27:06 12
thumb

Dengan disepakatinya Kerjasama kelembangaan perwakilan dagang dan pariwisata maupun investasi pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Kedubes RI di Paris (Prancis) dan Brussel (Belgia), banyak investor Eropa akan menanamkan modal ke Jatim.
    “Pasca kunjungan Gubernur Jatim H.Soekarwo ke beberapa negara di Eropa, sebanyak 20 pemodal asing atau PMA akan menanamkan investasi ke Jatim. Para calon investor itu, sepuluh  di antaranya berasal dari Uni Eropa, sepuluh calon lainnya dari Jepang,” kata Kabiro Administrasi Kerjasama Setdaprov Jatim,  Ir Lily Sholeh MM, di kantornya, Senin (4/10). 
Ia mengungkapkan, kerjasama dengan negara Belgia antara lain peningkatan kesepakatan usaha pertambangan Dolomit dipantai utara Gresik dan Lamongan, antara Lhoist Limelette Belgium dengan PT Polowijo Gosari yang didukung pemprov untuk pembangunan infrastrukturnya.
Sedangkan dengan Prancis, Bank Pembangunan Prancis (Agency for france Development/AFD) menyatakan minat menanam investasi untuk pengembangan dan pembiayaan listrik microhidro, dan juga berniat menanamkan investasi perdagangan di Jatim.
Selain itu, untuk promosi periwisata Jatim yang menjadi bench marking, seperti obyek wisata alam/historis/cultural, pengusaha pariwisata di luar negeri berharap ada paket wisata di Bali dan Jogjakarta. Untuk itu, akses jalan tranportasi menuju obyek wisata harus memadai. Di sekitar obyek wisata juga harus ada gerai-gerai penjualan produk kerajian atau hasil UKMK.
Lebih lanjut dikatakannya, pada semester I 2010, PMA yang menanamkan modalnya di provinsi ini  sebagian besar bergerak pada bidang industri logam dasar dan jasa pembangunan rumah. Salah satu contohnya, dua perusahaan asal Singapura yang menanamkan modalnya pada sektor industri logam dasar dan jasa pembangunan rumah dengan nilai investasi mencapai Rp.790 miliar.
     Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau domestik, Jatim termasuk yang terbesar dan menduduki peringkat pertama nasional dengan nilai investasi sebesar Rp.5,1 triliun, disusul Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Barat (Jabar) serta Riau.
     Namun, lanjutnya, untuk PMA, Jatim masih berada dibawah DKI Jakarta tetapi masih diatas Provinsi Bali serta Papua. Total nilai investasi di Jatim selama periode Januari sampai Juni 2010, tercatat mencapai Rp 35, 39 triliun.
"Dengan pencapaian investasi itu, investasi PMA dan PMDN di Jatim mengalami kenaikan cukup pesat mencapai 199,15 persen jika dibandingkan dengan nilai investasi pada semester pertama tahun 2009 yang nilainya sekitar Rp11,83 triliun," ujarnya.
Sementara itu, dari sisi bidang usaha, investasi PMDN Jatim terbesar mendapat kontribusi dari tiga jenis industri seperti pupuk buatan dan penyediaan tenaga listrik, semen, kimia dasar serta rokok.
     Dari delapan perusahaan PMDN besar yang ada di Jatim, nilai investasi bidang usaha pupuk mencapai Rp 8,8 triliun, semen Rp 4,86 triliun, kimia dasar Rp 4,6 triliun serta rokok mencapai Rp 3,83 triliun.
     Kendati cukup besar, namun di Jawa Timur masih terdapat beberapa problem yang menghambat masuknya investor, di antaranya kurangnya pasokan listrik, gas, buruknya infrastruktur di beberapa tempat, pembebasan lahan yang sulit serta lambatnya proses perizinan di beberapa kabupaten/kota. (sar)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait