Kamis, 28 Maret 2024

SEPTEMBER, JATIM INFLASI 0,46 PERSEN

Diunggah pada : 1 Oktober 2010 14:31:47 4
thumb

September 2010 Jawa Timur mengalami inflasi 0,46 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,43 pada Agustus 2010 menjadi 123,00 pada September 2010, sedangkan inflasi nasional 0,44 persen. Inflasi pada September 2010 ini jauh lebih rendah jika dibandingkan kondisi pada yang sama tahun 2007, 2008 dan 2009 sebesar 0,99 persen, 0,86 persen dan 1,20 persen.
    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Irlan Indrocahyo saat jumpa pers di Kantornya Jl Kendangsari Industri, Jumat (1/10) mengatakan, selama September semua kota di Jawa Timur mengalami inflasi, Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,97 persen, diikuti oleh Kediri 0,69 persen, Surabaya 0,67 persen, Tuban 0,56 persen, Jember 0,40 persen dan Tulungagung 0,28 persen. Kemudian Madiun 0,26 persen, Banyuwangi 0,14 persen, Probolinggo 0,08 persen, dan terendah di Malang 0,05 persen.
           Mulai Januari-September 2010, atau secara kumulatif  Jawa Timur mengalami inflasi 5,36 persen. Dibandingkan kumulatif inflasi bulan yang sama pada 2008 sebesar 9,60 persen sedangkan nasional hanya 5,40 persen. Kumulatif inflasi Jawa Timur pada September  2010 ini terlihat masih lebih rendah.  Namun demikian, dibandingkan kumulatif inflasi September 2007 dan 2009 sebesar 4,61 persen dan 2,94 persen, kondisi pada September 2010 ini terlihat lebih tinggi.  
    Inflasi Jawa Timur September 2010 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,23 persen,  kelompok sandang 1,28 persen, kelompok kesehatan 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,85 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 1,22 persen.  Sementara itu, kelompok bahan makanan mengalami penurunan harga sebesar 0,26 persen.
    Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah angkutan antar kota, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, tarif kereta api, daging sapi, kelapa, mie, semangka, pisang dan kendaraan carter.
     Yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah cabe rawit, cabe merah, telur ayam ras, daging ayam ras, beras, tomat sayur, wortel, terong panjang, gula pasir dan bawang merah.
    Dari ibukota provinsi di Pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Jogjakarta 1,06 persen, disusul Semarang 1,04 persen, Surabaya 0,67 persen, Jakarta 0,51 persen dan Bandung 0,43 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Serang Banten 0,31 persen.
    Dari 66 kota IHK nasional dan 3 kota IHK Jawa Timur, 5 kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,80 persen, Pangkal Pinang 1,50 persen, Maumere 1,38 persen, Tegal 1,27 persen dan Bengkulu 1,16 persen.  Sedangkan 5 kota yang mengalami deflasi pada September dalah tertinggi terjadi Lhok Seumawe sebesar 1,28 persen, Ternate  0,57 persen, Manokwari 0,46 persen, Dumai 0,44 persen dan Kendari sebesar 0,42 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-September) 2010 Jawa Timur mencapai 5,36 persen, sedangkan laju inflasi year on year (September 2010 terhadap September 2009) Jawa Timur  sebesar 6,05 persen.(ryo)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait