Jumat, 19 April 2024

LIMA PULUH PERSEN KECELAKAAN BUS DISEBABKAN SUMBER KENCONO

Diunggah pada : 17 September 2010 14:45:47 13
thumb

Sebanyak 50 persen kecelakaan bus di Jatim ternyata terbanyak melibatkan bus PO Sumber Kencono. Kecelakaan itu karena berbagai faktor, di antaranya sumber daya manusia (SDM), kelaikan bus, infrastruktur, dan lingkungan.
Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi usai mengikuti Upacara Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2010 di Lapangan Prapat Kurung-Perak Surabaya, Jumat (17/9) mengatakan, sebelum dikenakan sanksi tegas, perlu adanya audit yang nantinya akan melihat kasus per kasus penyebab terjadinya kecelakaan oleh PO Sumber Kencono. "Dari 60 bus yang terlibat dalam kecelakaan di Jatim selama musim angkutan lebaran tahun ini, sekitar 50 persennya berasal dari bus Sumber Kencono," katanya.
Pihaknya bersama Polda Jatim telah membentuk tim audit. Tim ini akan mengaudit PO yang mengalami kecelakaan pada masa angkutan lebaran ini. Hasil audit tersebut akan menentukan langkah-langkah yang dilakukan untuk perusahaan itu.
Proses audit perlu dilihat dari seluruh aspek, yakni dari segi kelayakan bus, tekanan psikologis para pengemudi dari perusahaan (dikejar target setoran), segi kesehatan dan jam kerja dari kru bus tersebut. Nantinya, dari hasil audit akan dilaporkan kepada Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang memiliki wewenang untuk memberikan sanksi terhadap Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP). Sementara itu, PO yang bermasalah masih bisa beroperasi selama proses audit dilakukan.
Untuk sementara, PO sumber Kencono masih diperbolehkan beroperasi sambil menunggu proses audit dari Polda Jatim. Mengingat, jika dilakukan penindakan tegas berupa pencabutan izin trayek PO Sumber Kencono maka akan menganggu proses pelayanan penumpang.
Wahid mengutip data kecelakaan dari Polda Jatim, yakni kecelakaan selama arus mudik dan balik di Jatim hingga H+6 lebaran atau Kamis (16/9), jumlah kecelakaan mencapai 290 kejadian.
Total kecelakaan selama Operasi Ketupat Semeru 2010 hingga Kamis pukul 05.30, mencapai 290 kasus dan mengakibatkan 66 orang meninggal dunia, 26 orang luka berat dan 128 orang luka ringan. Selain itu, pelanggaran lalu lintas terjadi sebanyak 6.203 kasus. Dari pelanggaran itu, 5.900 dikenakan tilang dan 303 mendapatkan teguran. Hingga hari ini, total kerugian material sekitar Rp 418.485.000. (ris)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait