Selasa, 23 April 2024

BULOG AKAN MEMBELI KEDELAI PETANI

Diunggah pada : 18 Agustus 2010 14:24:49 7
thumb

Perum Bulog Divre Jawa Timur 2010 berencana membeli kedelai hasil produksi petani. Saat ini rencana itu masih dijajaki dan pelaksanaan pembeliannya menunggu hasil kegiatan tersebut.
Humas Bulog Jatim, Yunia Herawati, ditemui di kantornya, Rabu (18/8) mengatakan, pembelian kedelai oleh Bulog merupakan kali pertama dilakukan setelah dalam dekade empat tahunan. Pada beberapa tahun yang lalu Bulog pernah melakukan pembelian kedelai namun selanjutnya berhenti karena konsentrasi untuk pembelian beras dan gula.
Dia mengatakan, dalam kegiatan penjajakan, Bulog mendatangi beberapa sentra-sentra pengerajin tahu dan tempe, termasuk sentra pengembangan kedelai di Jawa Timur. Beberapa sentra pengrajin tempe yang telah dijajaki, di antaranya Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Malang. Hingga kini Bulog belum memastikan berapa target pembelian komoditas tersebut karena harus menunggu hasil laporan dari petugas di lapangan, termasuk sub divre yang berada di kabupaten.
Sama halnya dengan pembelian beras, Bulog nanti juga akan menentukan Harga Pembelian Pemerintah (HPT) tentang nominal yang ditetapkan dalam setiap kilogramnya, termasuk kualitas kedelai yang memenuhi syarat dibeli oleh Bulog.
Sengaja kegiatan ini dilakukan lagi setelah beberapa tahun vakum, karena Bulog berinisiatif membantu krisis ketersediaan kedelai yang sering dialami pengusaha tahu dan tempe. Karena saat ini sebagian besar kebutuhan kedelai nasonal adalah disuplai dari impor Meksiko dan Brazil.
Dengan pemebelian kembali oleh Bulog, maka pemerintah akan mengetahui stock yang tersedia disesuaikan dengan permintaan rutin oleh para pengerajin tahu dan tempe. Dengan cara itu krisis kelangkaan kedelai diharapkan bisa teratasi.
Dia menambahkan, memang tidak semua kabupaten memiliki sentra kedelai yang sangat luas. Selain karena tanaman tersebut peka terhadap hama tanaman, di beberapa daerah petani lebih memilih mengembangkan kangkung dan padi.
Tanaman kedelai umumnya hanya sebagai komoditas pilihan terakhir setelah beberapa kali petani mengembangkan padi. Meski demikian, rencana program pembelian tersebut nantinya akan dilakukan oleh semua sub divre yang ada di Jatim, seperti Bojonegoro, Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Jember, dan Madiun.
Diberitakan sebelumnya, target produksi kedelai pada tahun ini mencapai 420.000 ton per tahun, naik dari realisasi produksi tahun 2009 seebsar 355.260 ton per tahun. Besarnya target tersebut karena Distan Jatim mengupayakan perluasan lahan tanam kedelai  melalui berbagai program dan kerjasama dengan banyak pihak. Di antaranya adalah kerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk melakukan penanaman kedelai  di lahan sekitar hutan dengan luas area 30.000 hektar.
Selain itu juga melalui program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dengan luas area tanam 140.000 hektar yang diberikan kepada masyarakat pertanian Jatim. (jal,sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait