Sabtu, 20 April 2024

ANTISIPASI KRIMINALITAS, POLRESTABES BUAT POS PENGAMANAN

Diunggah pada : 18 Agustus 2010 14:20:48 2
thumb

Jajaran Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polrestabes) Surabaya akan menyiapkan dan membuat pos pengamanan yang akan diletakkan di tempat keramaian. Hal ini dilakukan untuk menekan korban tindak kriminalitas..
Kepala Humas dan Kabag ops Polrestabes Surabaya, Kompol Wiwik Setyaningsih, di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (18/8) mengatakan, pos-pos pengamanan itu nantinya akan diletakkan di tempat keramaian yang berpotensi meningkatnya aksi kriminalitas jelang Lebaran.
Ia menjelaskan, pos-pos pengamanan akan dibuat di dekat pintu-pintu masuk tempat keramaian misalnya terminal, staisun, pelabuhan dan pusat perbelanjaan. Dia mengatakan satu pos nanti ditempati kurang lebih 10 perseonel polisi.
Selain untuk memberi rasa aman nantinya pos-pos pengamanan ini juga digunakan sebagai unjung tombak penindakan kriminalitas di tempat-tempat keramaian. Menurutnya di lokasi keramaian itu kriminalitas jelang Lebaran biasanya akan naik.
Ia mengatakan, khusus untuk terminal mendapat perhatian ekstra dari pihak kepoliian. Menurutnya, potensi kriminanl di terminal lebih besar dari pada tempat-tempat lainya
Sementara itu, operasi ketupat untuk pengamanan Lebaran akan dilakukan sejak H-7 hingga H+7. Sedangkan jumlah personel dan target operasinya masih dalam pembahasan.

Awas Uang Palsu
Sementara itu Polrestabes juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati – hati terhadap peredaran uang palsu yang beredar saat melakukan penukaran uang receh di jalan raya.
“Saya imbau kepada masyarakat untuk lebih berhati–hati apabila mau menukarkan uang receh di jalan raya, karena peredaran uang palsu memang rawan terjadi pada saat seperti itu. Apalagi saat ini banyak penukaran uang yang dilakukan di jalanan dan kami tidak ingin uang palsu beredar dengan memanfaatkan momen ini,” ujarnya
Dikatakannya, Polrestabes Surabaya bekerjasama dengan Bank Indonesia  memperketat pengawasan terhadap peredaran uang kecil. Kerjasama itu untuk memperkecil uang palsu yang beredar di masyarakat.
Menurutnya, pengetatan pengawasan ini dilakukan dengan cara menempatkan personel di tiap ruas jalan terhadap aktivitas penukaran uang. Poilisi yang berada di satu ruas jalan akan mengamati dan menyelidiki kemungkinan uang palsu disisipkan di uang receh tersebut.
Polisi, lanjut dia, tidak akan menempatkan alat deteksi uang palsu atau uang asli karena kesulitan dengan jumlah yang dibawa oleh masyarakat yang menukarkan uang. Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak menukar uangnya di pinggir jalan dan menukarkan pada loket resmi yang disediakan oleh Bank Indonesia.
Selain itu masyarakat juga diimbau segera melapor bila menemukan ada uang palsu dalam uang yang ditukarkan. Pelaporan yang cepat akan membantu polisi untuk mengungkap pelaku pengedar uang palsu yang memanfaatkan momen sebelum Idul Fitri ini. "Kami minta masyarakat agar berperan aktif bila menemukan uang palsu untuk segera melaporkan ke polisi," tuturnya. (pca)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait