Kamis, 25 April 2024

HAJI DUA BULAN LAGI, BATIK IHRAM BELUM DITENTUKAN

Diunggah pada : 4 Agustus 2010 15:10:04 60
thumb

    Pelaksanaan Ibadah haji akan berlangsung dua bulan lagi, namun sampai saat ini batik untuk ihram (baju jamaah haji) belum ditentukan. ”Sampai saat ini belum ada kejelasan soal desain batiknya,” kata Kepala Bidang Haji Umrah Zakat dan Wakaf, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (Kanwil Kemenag Prov Jatim), Drs H Najiyullah MSi di kantornya, Rabu (4/8).
    Dikatakannya, kemenag pusat sampai saat ini belum memutuskan desain batik, namun apabila sudah ditetapkan maka desain batik tersebut menjadi hak kemenag. Kemenag pusat yang berhak menentukan desainnya, sedangkan untuk pengadaan diserahkan pada daerah masing-masing.
    Tidak ada perbedaan desain antara satu daerah dengan daerah lain, ini unuk menyeragamkan jamaah haji asal Indonesia. Kemenag memperlombakan batik yang akan menjadi seragam jamaah haji (ihram). Ini dilakukan untuk mencari batik yang terbaik dan menghindari dominasi batik salah satu daerah.
Desain batik dilombakan jadi nanti akan ada beauty contes, nanti akan dinilai dari segi motif, desain, harga, dan kemampuan suplainya. Selain itu, untuk membedakan jamaah haji Indonesia dengan negara lain. Selama ini, Jamaah haji Indonesia memakai seragam haji biru telur asin. Kemenag saat ini sudah memiliki 10 desain batik yang akan digunakan oleh jamaah haji. Dari sepuluh ini akan dipilih satu desain.
Salah satu tujuan jamaah mengenakan batik untuk seragam nasional jamah haji Indonesia agar tumbuh kecintaan bangsa Indonesia terhadap batik. Jamaah haji Indonesia akan mengenakan seragam batik mulai dari tanah air hingga ke Mekkah. Baju ini ditanggalkan saat jamaah mulai mengenakan pakaian ihram untuk melakukan rukun dan wajib haji.
Pemberlakuan seragam batik ini terkait ditetapkannya batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia oleh Unesco pada 2 Oktober 2009. Sehingga dengan dipakai jamaah haji yang tahun ini kuotanya 211.000, maka akan lebih mempopulerkan batik di mata internasional. Apalagi, jamaah haji asal negara lain juga memakai simbol dan tanda yang tegas untuk menandakan asal negara mereka. Selain itu, jika terwujud, gagasan tersebut juga sebagai upaya menggairahkan produksi dan pangsa pasar baru untuk batik yang biasanya digarap oleh usaha kecil dan menengah.
Menurutnya dengan jamaah haji mengunakan batik maka akan memudahkan dalam koordiasi jamaah haji, sebab pakaian batik berbeda dengan negara-negara lain. Untuk desain batik sendiri kita menghidari motig binatang, sebab motif binatang dilarang oleh Pemerintah Arab saudi. (oby)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait