Kamis, 28 Maret 2024

KETUA UMUM KONI BERIKAN WARNING PENGURUS

Diunggah pada : 25 Juli 2010 22:16:18 5
thumb

Ketua Umum KONI Jatim Drs H Saifullah Yusuf, lagi-lagi memberikan warning kepada jajarannya, agar dalam melaksanakan tugas tidak lagi didikte atau bertanya-tanya apa kerjaannya. Pendek kata, pengurus baru KONI Jatim periode 2010 – 2014, harus tanggap apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. (her)
“Pengurus bukan diurus, tapi mengurus,” hal ini dikatakan Ketua Umum KONI Jatim dalam rapat koordinasi bersama seluruh pengurus KONI Jatim di Gedung KONI Jatim Jumat (23/7).
Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf, melanjutkan, sebelum seluruh pengurus KONI Jatim melaksanakan tugas, dirinya meminta kepada Dimam Abror selaku ketua harian dan Ali Syahbana sebagai sekretaris umum, segera memprogramkan tugas para pengurus. Artinya, kedua pejabat teras KONI Jatim tersebut, yang sehari-harinya wajib hadir di kantor KONI, sudah mempunyai job discription yang jelas dan konkrit.
Lantaran tanggungjawab pengurus KONI Jatim mempunyai tanggungjawab yang tidak ringan. Setidaknya, fokus utama pengurus KONI Jatim harus tertumpu pada pembinaan atlet dan pembibitan atlet. Sebab, Jawa Timur harus tetap bisa mempertahankan juara umum PON 2012 mendatang di Riau.
Oleh karena Jawa Timur tidak main-main dalam mengejar target threeble winning atau juara tiga kali berturut-turut PON. Keseriusan ini ditunjukkan dengan rencana membentuk tim teknis dan non teknis untuk menghadapi PON XVIII 2012 di Riau, Pekanbaru."Untuk meraih sukses itu tidak cukup hanya mengandalkan teknis saja, tapi juga dan non teknis," katanya
Dijelaskan, pembentukan tim teknis dan non teknis ini mengacu pada pengalaman PON XVII di Palembang. Serta, banyaknya atlet Jatim yang pindah ke daerah lain gara-gara kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jatim.
Salah satunya adalah atlet balap sepeda Projo Waseso. Pembalap asal Sidoarjo ini lari ke Kaltim, lantaran tidak mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Padahal, prestasinya di even nasional dan internasional cukup bagus.
"Dia itu juara di tour de east java (TdEJ) 2010. Ketika saya tanya kenapa pindah, dijawab karena nasibnya tidak diperhatikan. Nah dari sini kelihatan sekali kalau teknisnya bagus, tapi non teknisnya kurang mendapat perhatian," tuturnya.
Karena itu, pria yang biasa dipanggil Gus Ipul itu menugaskan wakil ketua umum La Nyalla Mattaliti untuk menggarap faktor non teknis tersebut. Sedangkan, faktor non teknisnya, Gus Ipul menyerahkan kepada ketua hatian Dhimam Abror.
"Pak Nyalla kita tugaskan untuk mengurusi non teknis. Ya mencari dana, kesejahteraan atlet dll. Ini tugas yang tidak ringan, karena menyangkut urusan prestasi olahraga Jatim di tingkat nasional," paparnya.
Seluruh pengurus KONI harus solid, membentuk Perda olahraga sebagai payung hukum dan memperkuat pemusatan latihan daerah (pelatda) dengan menyerahkan masing-masing cabor untuk melakukan inovasi-inovasi."Kalau sudah berinovasi, sudah tentu anggaran ditambah. Kalau anggaran ditambah, maka akan diawasi ketat oleh tim monitoring dan evaluasi (monev)," katanya seraya menyebut pihaknya bertekad untuk mempertahankan perolehan medali emas Jatim pada PON XVII sebanyak 139 emas.
Di tempat sama, La Nyalla Mattaliti mengaku siap ditunjuk sebagai ketua tim non teknis KONI Jatim. "Kerja tim non teknis khan hanya mencari anggaran, memperhatikan kesejahteraan atlet dan menarik atlet Jatim yang pindah ke daerah lain. Nggak masalah," tandasnya.(her)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait