Kamis, 28 Maret 2024

PENGUSAHA PERKAPALAN MINTA PEMERINTAH LEBIH PERHATIAN

Diunggah pada : 1 Juli 2010 13:14:29 20
thumb

Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Jawa Timur  meminta kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kepada industri perkapalan di Indonesia, khususnya di Jatim. Sebab, angka pertumbuhan industri galangan kapal dan lepas pantai di Indonesia saat ini belum signifikan.
“Harusnya pemerintah lebih perhatian terhadap industri galangan dalam negeri, agar kinerjanya bisa menjadi semakin baik," ungkap Ketua Iperindo Jatim, Bambang Harjo, di Surabaya, Kamis (1/7).
Menurut Bambang, jika memang pemerintah mendukung sepenuhnya terhadap pertumbuhan industri galangan dalam negeri, harusnya pemerintah mau memberikan berbagai keringanan, seperti pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% bagi industri galangan di seluruh Indonesia tidak hanya di Batam, untuk menurunkan biaya produk.
Dia menuturkan, industri galangan kapal ini merupakan cikal bakal industri maritim di tanah air. Jika kinerja industri galangan kapal baik, maka ini akan bisa meningkatkan tingginya angka pertumbuhan di sektor maritim.
Selain pembebasan PPN 10%, infrastruktur pendukung juga harus menjadi perhatian pemerintah, seperti halnya pada kondisi pantai di sekitar pelabuhan. Saat ini, ada banyak pelabuhan yang mengalami pendangkalan. Dampaknya, kapal besar tidak bisa masuk, sehingga menyulitkan bagi industri galangan di dalam memperoleh konsumen pasar.
Harusnya, pemerintah mengagendakan untuk melakukan pengerukan laut di sepanjang pelabuhan dengan harapan akses jalur laut bisa dilewati oleh sejumlah kapal besar. Selain itu, idealnya keberadaan galangan kapal harus ada di setiap pelabuhan. Sebab, perusahaan ini akan menjadi fasilitas yang menunjang kinerjanya.
"Pelabuhan itu tempatnya kapal, tentunya setiap kapal dalam waktu tertentu membutuhkan pemeliharaan. Jika galangan kapal sebagai tempat pemeliharaan ada di pelabuhan, pasti akan mempermudah mereka di dalam melakukan pemeliharaan," ungkapnya.
Saat ini, jumlah pelabuhan di Indonesia yang ada galangan kapalnya hanya mencapai 20% dari total jumlah pelabuhan di Indonesia sebanyak 141 pelabuhan. Akan tetapi, tahun ini, PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) segera membangun galangan kapal di wilayah Brondong, Kabupaten Lamongan.
“Galangan kapal yang akan datang ini berkapasitas maksimal 30.000 Death Weight Ton (DWT) ini diperkirakan akan menelan dana Rp 400 miliar. Sekitar 1-2% pembiayaan dari dana internal, sementara sisanya kami peroleh dari pinjaman perbankan nasional," ujar Direktur Utama DPS, Mohammad Firmansyah Arifin.
Rencananya, galangan di Lamongan ini akan digunakan sebagai pembangunan kapal baru, khususnya untuk jenis kapal tanker minyak dan gas. "Ke depan, galangan Lamongan akan kami prioritaskan untuk pembangunan kapal baru dan pembangunan kapal tanker migas, karena pantai di sana lebih dalam dibanding Perak. Sementara galangan di Perak akan kami prioritaskan untuk reparasi kapal," katanya. (ris)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait