Di Jawa Timur masih ada tujuh daerah yang masih tergolong tertinggal, di antaranya Sampang, Pamekasan, Situbondo, dan Bondowoso. Sedangkan daerah yang sebelumnya tertinggal dan kini peringkatnya naik, yakni Kabupaten Pacitan, Madiun dan Trenggalek.
Sekretaris Daerah Provinsi, Jawa Timur, Dr H Rasiyo MSi melaluir biro humas pemprov, Senin (28/6) mengatakan, kreteria daerah tertinggal itu bisa dilihat dari SDM (Sumber Daya Manusia), sarana-prasarana, daerah, pendidikan masyarakat, serta IPM.
Selain itu, Jatim juga memiliki sekitar 3.079.822 rumah tangga miskin atau Rumah Tangga Sasaran (RTS). Kalau setiap RTS ada 2 hingga 3 orang, maka penduduk miskin mencapai 3-7 juta orang. Di Jatim pendataan orang miskin dilakukan pemprov bekerjasama dengan BPS, pemerintah kabupaten/kota dan RT/RW. “Karena orang miskin yang paling tahu adalah RT dan RW, bahkan lebih tau dari kita,” tutur Rasiyo.
Ada 14 kreteria masyarakat yang tergolong miskin, yakni setiap keluarga menghuni rumah dengan ukuran 24 meter persegi dihuni 4 orang dan maksimal 32 meter persegi. Kreteria lain tidak adanya air bersih, lantainya masih tanah, dinding terbuat dari gedek (bambu). Dari hasil pendataan, terdapat 493 ribu rumah tangga yang sangat miskin (verypoor). “Inilah yang akan kita angkat dan ditingkatkan agar jangan sangat miskin,” terangnya.
Menurut dia, Pemprov Jatim telah menganggarkan sebesar Rp 1,2 triliun lebih, dan masing-masing rumah tangga miskin memperoleh bantuan Rp 2,2 juta. Sedangkan yang miskin ada 1.256.122 rumah tangga.
Langkah yang dilakukan untuk mengurangi kemiskinan, yakni memberdayakan ekonomi masyarakat dengan memberi bantuan pada desa-desa melalui Kopwan (koperasi wanita) yang jumlahnya mencapai 8.506 desa.
Ini dilakukan juga untuk memberikan pelayanan pada warga yang sangat miskin agar statusnya ditingkatkan atau tidak menjadi sangat miskin, sedangkan yang miskin keluar dari kemiskinan.(sti)
Tidak ada berita terkait