Kamis, 25 April 2024

WAGUB: MASYARAKAT JANGAN KETINGGALAN INFORMASI

Diunggah pada : 26 Juni 2010 23:12:41 3
thumb

Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Jawa Timur tahun ini merupakan sudah ke lima kalinya digelar, sehingga diharapkan masyarakat jangan sampai ketinggalan informasi.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat membuka Pekan KIM ke-5 Jatim tahun 2010 di Komplek Graha Bina Harja Jl Suroyo Probolinggo, Sabtu (26/6).
Menurut Gus Ipul sapaan akrabnya perjalanan gelar Pekan KIM di Jatim tahun ini memasuki tahun ke 5, sehingga perkembangan dari tahun ketahun menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas karena kelompok-kelompok masyarakat yang terbentuk dalam KIM pada dasarnya adalah wujud dari keinginan komunitas, sedang pemerintah memainkan peran sebagai fasilitator dan dinamisator dengan demikian keberadaan KIM di tengah masyarakat merupakan bagian dari aktivitas dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. “Keberadaan KIM dirasakan sebagai milik dari masyarakat, maka masyarakat harus cerdas dalam menyampaikan informasi yang baik,” tuturnya.
Dikatakannya, pemerintah tidak terlalu dominan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tapi ada keharusan untuk memberikan peluang seluas-luasnya dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan bangsa.


“Perkembangan komunikasi dan informatika mengalami perubahan yang cukup besar, maka masyarakat semakin mudah memperoleh informasi dengan tidak dibatasi oleh wilayah dan waktu. Informasi dari berbagai belahan bumi dengan mudah dapat diakses oleh masyarakat kapanpun mereka kehendaki,” ungkapnya.
Ia menambahkan, derasnya arus informasi global yang tidak hanya dapat diakses oleh masyarakat kota, tapi sudah sampai ke pelosok pedesaan di seluruh belahan bumi. Namun hal ini, apabila tidak dibarengi dengan kesiapan wawasan masyarakat kita dalam memilah, memilih dan mengolah, maka dapat menjadi segmen yang sangat rentan terhadap infiltrasi budaya negatif dari luar, yang pada ujungnya ikatan kesatuan dan persatuan bangsa.
KIM menjadi bagian penting dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat. Dan peran ini perlu diapresiasi sebagai langkah konkrit dalam menjembatani kesenjangan informasi di masyarakat.

Upaya Perangi Kebodohan
Wagub didampingi Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi InformasiKementerian Komunikasi dan Informatika RI dalam sambutannya dibacakan Dirjen PLT Sarana Komunikasi dan Deseminasi Informasi Drs Bambang Subiyantoro, Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan salah satu upaya untuk memberi kebangkitan motivasi anak bangsa dalam mengaktualisasikan semangat perjuangan kita bersama-sama dan bahu-membahu dalam memerangi kebodohan maupun kemiskinan melalui interaksi yang positif.


Menurut dia, saling bertukar informasi dan pengalaman untuk menambah pengetahuan serta melihat dari dekat sejauh mana gerakan masyarakat dalam implementasinya, baik memilih, memilah dan mengolah informasi melalui kelompok komunikasi sosial dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan serta kualitas kehidupan masyarakat.
“Informasi sudah menjadi kebutuhan esensial manusia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena dalam kehidupan politik informasi telah menjadi oksigen kehidupan demokrasi,” ungkapnya.
Ia menuturkan,kita tidak menafikan dengan hadirnya teknologi dan informatika yang semakin hari berkembang pesat dalam aspek kehidupan masyarakat, sehingga telah terbangun sebuah peradaban baru yang secara cepat dan tidak dapat kita perkirakan.


Ada tiga hal penting yang harus dikembangkan pemerintah tentang teknologi dan informatika, yakni pertama pemerintah terus mendorong pelaksanaan kebebesan pers yang bebas dan bertanggung jawab, kedua pemerintah mendorong keterbuakaan informasi kepada masyarakat
 sebagaimana diamanatkan dalam UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dalam rangka mendorong tata kelola penyelenggaraan Negara yang semakin baik dan akuntable. Ketiga, pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur komunikasi dan informatika untuk menjawab tuntutan perubahan.


Dikatakannya, program-program pembangunan komunikasi dan informatika pada dasarnya diarahkan untuk mengurangi kemiskinan, memerangi kebodohan dan keterbelakangan masyarakat di pedesaan melalui peningkatan akses informasi terhadap sumber-sumber ekonomi. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas kita bersama dalam mengambil langkah-langkah strategis sehingga kemiskinan dan kebodohan dapat diminimalisasikan pada masyarakat termasuk di pedesaan, melalui langkah terpadu dan terentegrasi, maka kehidupan masyarakat di pelosok tanah air akan teratasi adanya kesenjangan informasi dengan pemanfaatan teknologi informasi (TI).


Menkominfo menyampaikan selamat kepada Pemerintah Kota Probolinggo yang menggelar Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro). Hendaknya kegiatan ini menjadikan tolok ukur sebagai kunjungan wisata guna meningkatkan pendapatan Pemkot Probolinggo melalui beberapa even, termasuk penelenggaraan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) wilayh timur sehingga terjadi sinergitas pembangunan di masing-masing wilayah.

Diikuti 126 Stand
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim Drs Sudjono MM mengatakan, Pekan KIM Jatim 2010 dan Semipro ini dilaksanakan mulai 26 Juni hingga 3 Juli di Komplek Graha Bina Harja Kota Probolinggo. Sedangkan peserta pameran mencapai 126 stand, terdiri dari SKPD  provinsi 16 stand, instansi vertikal dan BUMD/N 6 stand, instansi pusat dati BPPT 1 stand, produk teknologi informasi 30 stand dan KIM kab/kot 73 stand.


Selain pameran dalam rangkaian Pekan KIM, yakni final lomba cerdik cermat komunikatif (LCCK), pertunjukan media tradisional, worshop teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serasehan  KIM dengan topik Pemberdayaan dan Kewirausahaan UKM dan KIM. Kemudian festival band.


Sedangkan Semipro meliputi kegiatan ragam budaya, antara lain etnis Cina, etnis Arab, etnis Jawa Pendalungan, olahraga, dan kontes sapi, burung berkicau. Sementara itu Apeksi digelar 1-3 Juli dengan kegiatan rapat kerja 13 kota wilayah timur meliputi kota di Jawa, Bali, NTB dan NTT, dengan bahasan enam bidang,yakni peningkatan kapasitas pemerintah kota, advokasi dan regulasi, kerjasama antar daerah, komunikasi dan informasi, kemitraan, koordinasi/konsolidasi, dan pawai budaya daerah.

Acara ini dihadiri 1.500 undangan, di antaranya pejabat eselon I dan II Kementerian Kominfo Pusat, muspida Jatim dan Kota Probolinggo, bupati/walikota se Jatim, kepala dinas perhubungan dan Kominfo sembilan provinsi anggota Mitra Praja Utama (Lampung, Jawa Bali, NTB, NTT) serta Provinsi Riau, Kalsel dan Kaltim, peserta KIM, Pertuta dan tokoh masyarakat.

Usai membuka Pekan KIM ini, Gus Ipul bersama Dirjen SKDI dan Walikota Probolinggo Probolinggo  H M Buchori SH MSi, muspida provinsi serta muspida Kota Probolinggo meninjau stand pameran. Dalam kesempatan tersebut wagub juga menyaksikan panjat tebing yang dilakukan atlit-atlit probolinggo, dimana khususnya Gus ipul terkagum-kagum melihat keberanian atlit panjat tebing wanita dan wagub memberikan apresiasi yang luar biasa.

KIM Angling Dharmo Juara
Grand final LCCK tahun ini yang digelar di Komplek Graha Bina Harja sebelum pembukaan Pekan KIM ke-5, yang dikuti empat finalis yakni Bojonegoro, Tulungagung, Lumajang dan Pamekasan. Dan, KIM Angling Dharmo Bojonegoro merebut juara I dengan nilai 78,67 dan mendapat uang pembinaan Rp 9 juta.


Sedangkan juara II direbut KIM Mitro Sejati Tulungagung dengan nilai 73,33 mendapat uang pembinaan Rp 7 juta, juara III direbut KIM Mardi Rahayu Lumajang mendapat uang pembinaan RP 6 juta dan juara IV direbut KIM Sejahtera Pamekasan mendapat uang pembinaan Rp 5 juta. (jok)

Juara I Lomba LCCK

 

Juara I Lomba LCCK Pekan KIM V, Bojonegoro, diraih oleh KIM Angling Darmo, Bojonegoro

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait