Jumat, 29 Maret 2024

SELESAI, PEMBANGUNAN JEMBATAN SEDAYU LAWAS

Diunggah pada : 24 Juni 2010 13:54:59 218
thumb

Pembangunan Jembatan Sedayu Lawas di Jalan Pantura, tepatnya di Kecamatan Brondong Lamongan, kini telah selesai. Jembatan yang menghubungkan Tuban dan Lamongan ini tinggal dirampungkan kegiatan pengaspalan di badan jalannya, baik dari arah Tuban maupun dari arah Surabaya. Jembatan ini diharapkan bisa mengurangi volume kemacetan yang sering terjadi di jalur Pantura.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Jembatan Sedayu Lawas, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Ir Nyoman Adi, saat peninjauan jembatan, Kamis (24/6) mengatakan, meski pengaspalan telah selesai dilakukan namun jalur ini belum terbuka untuk umum. Ini karena kontraktor masih mengerjakan pelepasan baja dan besi yang melapisi konstruksi jembatan.
Baja maupun besi itu merupakan bahan penguat bangunan atau penguat lapisan paling luar jembatan. Konstruksi jembatan ini berbentuk melengkung, seperti model Jembatan Bajul Mati yang ada di Jalur Lintas Selatan Jatim. Ini dimaksudkan untuk menambah kekuatan dan usia jembatan. Pada sisi barat arah ke Tuban juga terdapat dua tiang jembatan yang menjadi salah satu fungsi penguat jembatan.
Kontraktor saat ini melepas beberapa baja pelapis jembatan yang berada di bawah jembatan atau di atas permukaan laut. Semua kegiatan pelepasan besi maupun baja akan selesai dikerjakan awal Juli sebagai persiapan akan difungsikan pada awal Agustus.
Pada Agustus, secara simbolis jembatan akan diserahterimakan antara kontraktor dan pemerintah. “Meskipun kegiatan serah terima sudah dipastikan, kami belum tau kapan jembatan akan diresmikan,” katanya.      
Jembatan itu dibangun dengan menggunakan dana APBN, karena status jembatan berada pada ruas jalan nasional. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek sekitar Rp 35 miliar.
Infrastrktur ini pembangunannnya dimulai sejak pertengahan 2009, dengan memiliki bentang sepanjang 150 meter dan lebar 12 meter. Kontrak pengerjaannya dengan sistem multiyears yang berasal dari APBN 2009 dan 2010.
Konstruksi jembatan gantung dengan beton bertulang ini bentuknya cukup unik, karena menggunakan pylon lengkung tunggal sebagai penyangga kabel bajanya. Lengkungan tersebut terletak di tengah dan merupakan desain orsinil dan baru setelah Jembatan Bajul Mati di Kabupaten Malang.
Adanya pertimbangan penerapan konstruksi tersebut karena dari segi estetika akan menciptakan keserasian antara bangunan jembatan dengan kondisi lingkungan yang berada pada kawasan wisata. 
Selama pembangunan, pengemudi yang melintasi ruas jalur pantura memanfaatkan jembatan lama dengan sistem buka tutup. Ini dilakukan karena satu ruas sudah rusak dan kurang aman dilintasi. (jal,sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait