Selasa, 23 April 2024

TARIF PENYEBERANGAN TURUN, VOLUME KENDARAAN RODA EMPAT NAIK

Diunggah pada : 11 Mei 2010 10:13:30 41
thumb

Volume kendaraan roda empat di lintasan penyeberangan Ujung-Kamal mengalami kenaikan signifikan seiring upayanya menurunkan tarif di rute tersebut per 26 April 2010. "Sekitar dua minggu ini pasca penurunan tarif, kami mencatat ada kenaikan volume kendaraan roda empat hingga 250 persen," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (Gapasdap) Jatim, Khoiri S, di Surabaya, Selasa (11/5).
Dia mengatakan, peningkatan volume kendaraan roda empat ini terjadi karena sejak diberlakukannya penurunan tarif sehingga memicu peralihan pasar dari pengguna ke Jembatan Suramadu beralih ke feri Ujung-Kamal. "Dengan kenaikan itu, kini volume kendaraan roda empat menjadi 600 an unit per hari, termasuk kendaraan seperti truk bermuatan di atas 20 ton," katanya.
Akan tetapi, meski ada kenaikan volume roda empat ternyata tidak mempengaruhi dengan peningkatan pendapatan. "Walau ada kenaikan volume kendaraan, pendapatan kami tidak cukup besar dengan besaran peningkatan volume atau hanya naik dua persen dibandingkan pendapatan normal," ucapnya.
Sementara itu, tambah dia, volume sepeda motor dan penumpang per hari angkanya sama dengan kondisi normal. "Dengan penurunan tarif tersebut, sampai hari ini kami tetap merugi," tuturnya.
Apalagi, kata dia, hingga kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim belum memberi respon positif terhadap pengajuan PSO yang diharapkannya membantu eksistensi usahanya. Untuk itu, dalam jangka pendek Gapasdap berupaya sebaik mungkin mengatur biaya pengeluaran supaya operasional enam feri di lintasan penyeberangan itu tidak akan mati. "Ke depan, bila pemerintah tidak ada respon dalam jangka panjang kami siap mengalihkan feri di sana ke rute penyeberangan lain," katanya.
Sementara itu, Kepala PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol-Suramadu, Agus Purnomo mengaku, tarif penyeberangan Ujung-Kamal yang diberlakukan turun mulai 26 April lalu itu ternyata tidak sepenuhnya mempengaruhi arus kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu.
“Kami belum sepenuhnya mengevaluasi pasca diberlakukan tarif penyeberangan yang turun ini. Namun, kami pastikan hal itu tidak mempengaruhi volume kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu,” ujarnya.
Menurutnya, tidak berpengaruhnya ini dikarenakan pengguna yang memilih akses Jembatan Suramadu menilai waktu tempuhnya cukup cepat jika dibandingkan menggunakan akses penyeberangan Ujung-Kamal. “Masyarakat cenderung memanfaatkan akses Jembatan Suramadu ini karena perjalananya singkat. Mungkin faktor inilah yang menjadikan akses ini pilihannya,” tuturnya.
Kapan evaluasi perkembangan arus kendaraan yang melintas di Suramadu selesai, Agus mengatakan, secepatnya dilakukan. “Saat ini sedang dilakukan evaluasi. Mungkin akhir bulan ini evaluasi sudah selesai,” katanya. (ris)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait