Sabtu, 20 April 2024

SURABAYA TUAN RUMAH SEAWEED INTERNATIONAL BUSINESS FORUM

Diunggah pada : 4 Mei 2010 15:01:20 52
thumb

Provinsi Jawa Timur khususnya Kota Surabaya ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan event internasional Seaweed International Business Forum and Exhibition/Seabfex III 2010. Alasan dipilihnya Jatim ini karena memiliki jumlah perusahaan pengembang rumput laut terbanyak di Indonesia.
“Dari 26 perusahaan rumput laut se-Indonesia ternyata sebagian besarnya sekitar 10 perusahaan bertempat di Jawa Timur,” ujar Direktur Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI Dr Victor PH Nikijuluw.
Usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Seaweed International Business Forum and Exhibition/Seabfex III – Surabaya 2010, di kantor Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperinkla) Prov Jatim Surabaya, Selasa (4/5), Victor mengatakan, melalui kegiatan internasional ini diharapkan masyarakat internasional lebih mengenal lebih jauh tentang Indonesia, khususnya pengelolaan sumber daya rumput lautnya. Selain itu, juga adanya hubungan atau kontak bisnis antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha luar negeri. “Yang terpenting pengelolaan rumput laut dapat berkembang cepat,” katanya.
    Tujuan kegiatan ini ada beberapa hal, diantaranya, mempromosikan potensi dan peluang bisnis dan investasi rumput laut Indonesia di Forum International, Sharing informasi pelaku bisnis mancanegara tentang perkembangan teknologi dan bisnis rumput laut dunia dari hulu hingga hilir.
Selain itu, mampu memperluas horizon pelaku bisnis dan pemerintah Indonesia tentangg IPTEK dan kondisi global rumput laut, menyediakan wadah temu bisnis untuk terwujudnya kemitraan antara producers, buyers dan investor nasional dan internasional, menyusun dan merekomendasi alternatif kebijakan pengembangan industri rumput laut di Indonesia.
Sedangkan sasaran kegiatan ini, tersedianya alternatif rekomendasi yang berbasis IPTEK dan kondisi objektif (terkini), meningkatnya informasi peluang investasi pada bisnis rumput laut di Indonesia, meningkatnya pengetahuan tentang bisnis pengolahan rumput laut di Indonesia sehingga dapat memberikan nilai tambah pada produk rumput laut, meningkatnya kerjasama dan networking antar pelaku bisnis rumput laut antara peserta, mengembangkan kerjasama antar asosiasi dan komisi di 3 Negara (Indonesia, Malaysia, dan Filipina).
    Lebih lanjut Victor mengatakan, target dari kegiatan ini, tersebarnya informasi bisnis dan investasi rumput laut kepada pelaku usaha rumput laut kepada 300 peserta nasional dan internasional, meningkatnya pengetahuan tentang bisnis pengolahan rumput laut di Indonesia sehingga dapat meningkatkan nilai tambah pada produk rumput laut, meningkatnya kerjasama dan networking antar pelaku bisnis rumput laut nasional dan internasional , mengembangkan kerjasama antar asosiasi dan komisi di 3 negara (Indonesia, Malaysia, dan Filipina).
    Presentasi event internasional ini dilakukan para pakar, baik dari dalam maupun luar negeri yang terkait untuk pengembangan rumput laut seperti, diversifikasi produk rumput laut, kebijakan rumput laut, prospek bisnis rumput laut di dunia, pengembangan rumput laut di china, india, filipina, Malaysia, pemanfaatan rumput laut pada berbagai industri di eropa.
    Untuk nara sumbernya yang berasal dari dalam negeri yakni, menteri Kelautan dan Perikanan, menteri Pembangunan Daerah Tertinggal , wakil menteri Perindustrian, Direktur Jenderal P2HP, Direktur Jenderal Budidaya, Direktur Usaha dan Investasi, Ketua Komisi Rumput Laut Indonesia, Ketua Masyarakat Rumput Laut Indonesia, PT.Unilerver Indonesia, Pengusaha Rumput Laut (Agar), Pengusaha Rumput Laut (Karaginan).
Sedangkan narasumber dari luar negeri, Mr Iain Neish  Chairman of ISA (International Seaweed Association),  Seaplant, Mr Benson Dakay Shemberg-Philippines, Mr Churl Hack You Pegasus-Korea, Mr Abhirham Seth Aquagri Processing PVT ltd - India, Mr Suhaimi Yasir  Malaysia, Mr Wang – Chairman of Shanghai Berlian China, Mr Sani Macabalang Philipina, Mr Alan Mignon France, Mr Paul Van Wagenen CP Kelco-Denmark. (ris)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait