Sabtu, 20 April 2024

PANGARMATIM TUTUP LATIHAN SAR

Diunggah pada : 20 April 2010 11:22:46 20
thumb

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Among Margono SE resmi menutup kegiatan Latihan SAR Laut tahun 2010 di Pusat Latihan (Puslat) Operasi Laut (Opsla) Kolatarmatim Ujung Surabaya, Senin (19/4) sore.
Latihan SAR di laut yang digelar selama sepekan tersebut, bertema “Dengan Latihan SAR di Laut Tahun 2010, Koarmatim Meningkatkan Profesionalisme, Ketanggapsegeraan Personel dan Alutsista Dalam Rangka Pelaksanaan Tugas Pencarian dan Penyelamatan di Laut”.
Latihan ini, melibatkan unsur-unsur SAR terkait lainya, yaitu Lantamal V Surabaya, Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), Satuan Pasukan Katak (Satpaska) Koarmatim, RSAL Dr. Ramelan Surabaya, KRI Ajak-653, Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso-990, 1 Cassa dan 1 Helikopter NBell-412 dari Puspenerbal (Pusat Penerbangan TNI Angkatan laut), Kantor SAR Surabaya, dan 1 Helikopter BO-105 dari Basarnas. Metode latihannya sendiri digelar dalam dua tahap, yaitu Latihan Pos dan Komando (Latposko) dan Manuver Lapangan (Manlap). Khusus untuk Manlap,  dilaksanakan diperairan Laut Jawa pada tanggal 14-15 April.      Bertindak selaku Komandan Satgas Latihan SAR atau SMC (SAR Mission Coordinator) adalah Kolonel Laut (P) Sutaryono  yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Bantu Koarmatim.
Dalam sambutannya Pangarmatim mengatakan, kegiatan latihan memiliki arti yang sangat penting guna menguji kemampuan dan profesionalisme personel TNI AL serta kesiapan operasi satuan-satuan dalam rangka melaksanakan operasi pencarian dan  penyelamatan di laut. Kesiapsiagaan Alutsista dan personel memiliki peran yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas SAR di laut.  Latihan ini juga dijadikan sebagai tolok ukur dan referensi dalam mewujudkan keberhasilan dalam menghadapi tugas mendatang.
Sasaran yang ingin dicapai dalam latihan ini, yakni tercapaianya kemampuan unsur-unsur operasi Koarmatim dalam melaksanakan tugas SAR di laut, tercapainya pemahaman yang benar tentang aturan pelaksanaan di laut sesuai buku petunjuk dan Undang-undang, terwujudnya kemampuan penyusunan rencana operasi pencarian dan penyelamatan di laut secara cepat dan tepat, terwujudnya operasional SAR terhadap unsur-unsur terlibat, baik unsur TNI AL maupun unsur non TNI AL yang tergabung dalam Basarnas.
 “Keberhasilan dalam latihan ini hendaknya terus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan sehingga pada gilirannya akan mendukung peningkatan kemampuan TNI AL dalam memberikan bantuan SAR laut dan ketanggapsegeraan  dalam merespon berbagai bentuk kecelakaan di laut,”kata Pangarmatim.
Dikatakan Pangarmatim, bahwa salah satu indikasi yang mewadahi kesuksesan tersebut adalah keberhasilan para pelaku untuk merumuskan suatu rencana dan melaksanakannya secara tepat waktu, tepat tindak dan tepat sasaran tanpamenimbulkan kerugian yang berarti, baik personel maupun material sehingga dalam latihan inia zero accident dapat terwujud.(hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait