BANJIR DI JALAN RAYA PORONG KEMBALI MENGAKIBATKAN MACET

Banjir yang menggenangi Jalan Raya Porong mulai dari exit tol Porong hingga sepanjang 100 meter dengan ketinggian 30 cm mengakibatkan kemacetan jelang entrance dan exit tol Porong. Bahkan macet hingga mencapai daerah Kejapanan.
Humas Bapel BPLS, Akhmad Kusairi, saat dikonfirmasi, Senin (19/4) mengatakan, kemacetan ini sudah terjadi sejak pukul 05.30 pagi. Sampai siang ini, masih ada antrian kendaraan di Jalan Raya Porong. Hujan yang cukup deras pada Minggu (10/4) menyebabkan genangan air selutut orang dewasa di exit tol Porong.
Ada 4 pompa Bapel BPLS yang sudah disiagakan, tiga pompa Ebara dan satu Pompa Cilicis. Keempat pompa tersebut memiliki kapasitas 250 liter per detik, sehingga jika ditotal kemampuan empat pompa tersebut bisa mencapai 1.000 liter per detik.
“Keempat pompa sudah menyedot air kemudian dialirkan ke saluran drainase, kemampuan empat pompa ini diharapkan bisa mengurangi genangan air yang ada di exit tol Porong” katanya.
Sampai saat ini Bapel BPLS terus menyiagakan pompa-pompa untuk mengantisipasi genangan air di jalan dan di permukiman warga yang disebabkan oleh curah hujan yang begitu besar.
Menurut dia, di sekitar exit Tol Porong memang terjadi penurunan tanah yang mencapai 80 cm selama kurun waktu 1 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan air yang menggenang tidak bisa dialirkan ke saluran drainase secara gravitasi, sehingga harus menggunakan pompa. Selain itu, elevasi exit Tol Porong juga lebih rendah dari elevasi kali Ketapang.
Sementara itu, kondisi debit sungai Ketapang juga membesar, hal ini disebabkan oleh derasnya curah hujan di sekitar/wilayah delta Brantas (Mojokerto sampai Porong). Elevasi permukaan air di exit Tol Porong tidak mempengaruhi perjalanan kereta api. Itu karena, bantalan perlintasan KA sudah lebih tinggi, sehingga aman dari genangan air dan tidak mengganggu perjalanan KA.(raa)