Jumat, 19 April 2024

PEMPROV KEMBANGKAN WISATA PERTANIAN

Diunggah pada : 7 April 2010 15:29:57 3
thumb

Pemerintah Provinsi Jawa Timur  melalui Dinas Pertanian kini tengah mengembangkan paket wisata pertanian. Paket wisata tersebut dipusatkan di Pusat  Studi dan Pengembangan Hortikultura di  Kawasan Lebo, Suko, Sidoarjo.
    Kepala Seksi Pengembangan Agribisnis dan Hortikultura Distan Jatim, Ir Sumianto Aji, Rabu (7/4) mengatakan, masyarakat yang ingin menikmati paket wisata tersebut tidak dipungut biaya atau gratis. Selain menjadi kunjungan wisata, Distan juga menjadikan tempat tersebut sebagai pusat studi pertanian.
    Paket wisata pertanian yang gratis ini tidak termasuk menikmati hasil produk pertanian yang disajikan di lokasi wisata. Pengunjung yang ingin menikmati hasil buah dan berbagai produk olahan hasil pertanian, mereka harus membayar sesuai dengan harga yang telah tertera.
     Di kawasan tersebut juga terdapat kebun koleksi tanaman, petak pamer tanaman obat dan aromatic. Selain itu juga kebun/plot percobaan, rumah kaca, beragam laboratorium dan ruang kultur, serta tempat workshop pascapanen untuk pengolahan produk pertanian.
    Sebagai kawasan wisata,  di Pusat  Studi dan Pengembangan Hortikultura juga disajikan dengan lanskap yang indah dan nyaman baik pada area perkantoran dan laboratorium, maupun pada kebun koleksi, petak pamer dan petak percobaan. Selain itu juga dilengkapi dengan penyediaan sarana dan prasarana pelayanan wisata.
    “Tempat tersebut merupakan salah satu wahana diseminasi hasil penelitian pertanian, media komunikasi institusi penelitian dengan komunitas sekelilingnya, dan sebagai tempat wisata yang berwawasan iptek bagi masyarakat,” katanya.
    Selain di tempat tersebut, pemprov juga mengembangkan wisata pertanian di kebun milik Distan di Kabupate Gresik dan Mojokerto. Dua kebun pada daerah tersebut saat ini tengah dipersiapkan untuk paket wisata.
    Selama ini, pengunjung yang sering datang pada lokasi adalah siswa-siswi dari beberapa sekolah di Sidoarjo dan Surabaya serta beberapa kelompok tani. Mereka yang datang umumnya adalah untuk belajar teknik pengembangan produksi pertanian terpadu.
    Dikatakannya, majunya sistem pertanian di Jatim tak jarang juga menerima kunjungan dari bebeberapa kelompok tani dari beberapa provinsi lain. Sebelum Distan mengantarkan peserta kunjungan ke daerah yang memiliki potensi pertanian yang unggul, mereka juga banyak yang menyempatkan hadir ke tempat tersebut. “Konsep ini kami adopsi dari sistem pertanian di Cina dan Thailand,” katanya. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait