PANWASLU SURABAYA LANTIK 93 PENGAWAS KECAMATAN

Guna mengoptimalkan kinerja dan meminimalisasi problematika saat berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya, Panitia pengawas Pemilihan (Panwaslu) Surabaya segera melantik  93 anggota panitia pengawasan pilkada di tingkat kecamatan (Panwascam) dan melantik sekitar 163 Petugas Pengawas Lapangan (PPL) di setiap kelurahan. Pelantikan rencananya pada Jumat (9/4).
Ketua Panwaslu Surabaya, Wahyu Hariyadi, dihubungi, Rabu (7/4) mengatakan, pelantikan Panwascam dan PPL ini menyusul sudah ditetapkannya pasangan dan penentuan nomor urut pasangan cawali. "Panwaslu harus bekerja ekstra untuk mengawasi gerakan pasangan cawali sebelum dimulainya masa kampanye.
Menurut dia, setiap kecamatan terdiri dari 3 anggota Panwascam dan 1 anggota PPL. Dengan dilantiknya Panwascam diharapkan dapat mengawasi serta menertibkan pasangan cawali dalam melakukan sosialisasi hingga memasuki tahap masa kampanye pada 16-29 Mei 2010. Sebab, Panwaslu mensinyalir banyak pelanggaran yang dilakukan pasangan cawali-cawawali dengan memasang alat peraga di titik-titik yang dilarang.
“Banyak alat peraga seperti baliho, banner ataupun spanduk dipasang di tempat pendidikan, tempat ibadah, gedung pemerintahan, pohon-pohon, tiang listrik dan traffic light. Seharusnya tempat-tempat tersebut steril dari alat peraga,” ujarnya
Anggota Panwaslu Surabaya, Suparno menjelaskan, berdasarkan Pasal 59 UU Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, alat peraga yang mengganggu etika dan keindahan dilarang dipasang. Maka, Panwas Pemilukada Surabaya berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Surabaya melakukan penertiban alat-alat peraga kampanye tersebut.
“Kami sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada semua tim sukses pasangan cawali untuk mencopot baliho atau banner masing-masing. Kami memberi waktu hingga sebelum pelantikan Panwascam. Kalau tidak dicopot maka kami yang akan menertibkan sendiri,” jelasnya. (adi)