Jumat, 19 April 2024

PETUGAS KESULITAN LAKUKAN PERBAIKAN

Diunggah pada : 18 Maret 2010 13:06:23 0
thumb

      Petugas Departemen Pekerjaan Umum kesulitan memperbaiki jalan longsor yang terjadi pada jalur Jember-Banyuwangi tepatnya di Km 35 di Desa Sidomulyo. Kesulitan tersebut lantaran hujan yang terus mengguyur yang berdampak pada upaya perbaikan dan pengurukan badan jalan yang terus tergerus.
    Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Preservasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Jember-Banyuwangi, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya, Departemen Pekerjaan Umum Bina Marga, Mukori dihubungi, Kamis (18/3) mengatakan, untuk menormalkan jalur akibat longsor, biasanya petugas hanya butuh waktu sekitar 15 hari, dalam penanganan jalur tersebut kemungkinan lebih dari 20 hari.
    Dikatakannya, saat ini petugas telah memasang rambu-rambu lalulintas di sepanjang jalur yang longsor tersebut. Beberapa barier untuk memisahkan jalur dan longsor juga telah dipasang di lokasi sepanjang 18 meter.
    Jika hujan terus turun dalam setiap hari, petugas mengkhawatirkan jalur Jember-Banyuwangi akan terputus. Pasalnya, longsor pada jalur itu bukan akibat tebing gunung yang runtuh, namun akibat tanah badan jalan yang tergerus ke bawah.
    Mengantisipasi kemungkinan terburuk, selama 24 jam petugas PU Bina Marga terus memantau perkembangan jalur tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan pengendara yang melintasi jalur.
    Ditambahkannya, jika hujan yang turun intensitasnya sudah menurun, petugas akan melakukan pengurukan dengan tanah dan batu yang selanjutnya pada lapisan atas akan diaspal. Jalur Jember-Banyuwangi memang termasuk jalan yang rawan terjadi longsor karena intensitas hujan yang turun cukup tinggi, serta tanahnya yang  labil.
    Agar longsoran yang terjadi tidak meluas, petugas juga telah membuat saluran air sementara. Saluran tersebut dibuat dengan harapan air yang turun saat hujan tidak membuat longsoran semakin lebar.
    Sebelum longsoran terjadi, retakan sudah terlihat di pinggir jalan. Setelah hujan deras mengguyur, air masuk ke retakan jalan hingga mengakibatkan longsor. Sebelum jalan ambrol, terlebih dulu pagar tebing sepanjang 20 meter yang ambrol. Padahal, sisi yang ambrol kedalamannya hingga 50 meter," ujarnya.
    Mukori menambahkan, apabila diukur total panjang retakan di jalan sudah mencapai 50 meter. Akibatnya, sangat berbahaya bagi pengendara. Lebih parah lagi lokasi jalan yang ambrol tepat di jalan menikung. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait