Rabu, 24 April 2024

BAKAL CALON REKTOR UNAIR DIVERIFIKASI

Diunggah pada : 18 Maret 2010 13:04:58 56
thumb

Seleksi calon rektor Universitas Airlangga memasuki tahapan verifikasi, yang akan dilaksanakan dua hari pada Kamis 18 Maret hari ini dan Jumat 19 Maret besok. Ini merupakan tahapan  pengecekan ulang terhadap kelengkapan  dan keabsahan data yang tercantum dalam  berkas pendaftaran.
Verifikasi dilaksanakan di Lantai 3 Kantor Manajemen Universitas Airlangga Jl Mulyorejo Surabaya. Tim verifikasi tersebut terdiri atas Prof Dr Muh Dikman Angsar dr SpOG(K), Prof Dr Frans Limahelu SH LLM dan HR Moch Faried SH. Urutan pemanggilan calon rektor (carek) sudah ditetapkan panitia, yaitu berdasarkan urutan pengembalian berkas pendaftaran calon yang berakhir Jumat (12/3) kemarin.
Sebagai persiapan babak verifikasi, kepada para bakal carek telah diberikan pengarahan, Rabu (18/3) siang kemarin di Ruang Senat Akademik oleh Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga,  Prof Sam Soeharto dr SpMK.
Sebanyak 12 bakal carek kemarin hadir dan mengikuti penjelasan. Mereka adalah Prof Dr H Achmad Syahrani Drs MS (Fak Farmasi), Prof Dr Moh Rubianto drg MS Sp Perio (K) (dari FKG), Prof Dr Juliati Hood A dr MS SpPA(K) FIAC (FK), Dr Moh Nasih, SE MT Ak (FE), Prof Dr H Fasich Apt (Farmasi), Prof Dr Soetojo dr SpU (FK), Prof Dr RA Chatarina Umbul W drMS MPH (FKM), Drs Hery Purnobasuki MSi PhD (FST), Prof Dr Sukardiman Apt MSc (Farmasi), Prof Dr Muchammad Zaidun SH MSi (FH), Prof Dr Suryanto Drs MSi, dan terakhir Prof Dr David Sontani Perdanakusuma dr SpBP(K) dari FK.
Dalam pengarahannya, Prof Sam Soeharto menyampaikan beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh setiap bakal carek, agar proses seleksi berjalan sesuai dengan  amanah yang diberikan pemerintah kepada Universitas Airlangga ketika memperoleh status BHMN. 
Menurut Prof Sam Soeharto, pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada Universitas Airlangga untuk berkiprah sebagai penggerak lokomotif perubahan. Pelaksanaanya memerlukan penataan organisasi yang dapat menjamin kelancaran kerja, dengan memperhatikan faktor pola rekruitmen, budaya kerja, kultur dan pengelolaan organisasi. Otonomi yang disandang Universitas Airlangga mensyaratkan perubahan kultur organisasi, yaitu dari birokrasi menjadi sebuah korporasi.
Kemudian pimpinan sebuah korporat pada umumnya harus mengandalkan profesionalisme yang tinggi, yaitu mempunyai kesiapan menghadapi tantangan dan persaingan. “Jadi seleksi Rektor tak ubahnya sebagai sebuah Badan Usaha yang memilih seorang Direktur Utama,” ujar mantan Penasihat Presiden RI itu.
Bedanya, Rektor sebuah Perguruan Tinggi mempunyai warna yang bersifat akademis dan oleh karenanya proses pemilihannya harus mempunyai nuansa akademis pula. Organisasi yang ada di Unair BHMN telah memungkinkan dilaksanakannya proses check and balance. Rektor bukanlah seorang penguasa tunggal, karena mekanisme kontrol di dalam organisasi memang sudah diciptakan. Dengan demikian seorang rektor wajib melaksanakan tanggungjawabnya secara transparan dan akuntabel.
Dalam pengarahannya, Sam Soeharto menekankan harapannya agar Rektor terpilih dapat melanjutkan kinerja yang sudah dimulai oleh pimpinan terdahulu. ”Pimpinan sekarang sudah melaksanakan tanggungjawabnya on the right track,” katanya.
Dia berharap, setiap bakal calon Rektor dapat mengemukakan ide masing-masing dalam konsep yang matang, yang selanjutnya akan menjadi bahan pemikiran bagi Rektor terpilih. Sedangkan Ketua Panitia Seleksi Calon rektor (PSCR) Prof Dr Noorcholis Zaini menjelaskan mengenai teknis pelaksanaan verifikasi dan proses seleksi selanjutnya.(sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait