Kamis, 25 April 2024

KERJASAMA JATIM OSAKA JEPANG TERJALIN SEJAK 1984

Diunggah pada : 8 Maret 2010 13:30:40 176
thumb

Kerjasama bilateral Pemprov Jatim dengan pemerintah Prefektur (provinsi) Osaka Jepang sudah terjalin sejak 1984, yaitu dengan ditandatanganinya MoU dalam bidang-bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pelabuhan dan kepemudaan.    
Hal ini dikatakan Kepala Biro Kerjasama Setdaprov Jatim, Saiful Rahman di Surabaya Senin (8/3), Selain itu, juga diikuti dengan adanya hubungan sister city (kerjasama untuk menjadi kota kembar, red) antara Surabaya dengan Kota Kochi dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
Pemerintah Jepang melalui Grand Assistance For Grass-Roots Human Security Projects (GGP) yang merupakan bagian dari program Official Development Assistance (ODA) pemerintah Jepang menawarkan bantuan keuangan untuk pembangunan di negara-negara  berkembang.
Lebih lanjut diungkapkannya, sesuai dengan namanya, program ini menyediakan bantuan keuangan berupa hibah untuk membantu rumah sakit, pemerintah daerah, sekolah dasar dan organisasi nirlaba lainnya dalam menerapkan proyek-proyek pembangunan terutama proyek yang berkaitan dengan keamanan manusia di tingkat dasar (grass roots).
Proyek-proyek yang dilakukan dengan pembiayaan dari GGP difokuskan kepada  pelayanan kesehatan dasar, pendidikan dasar, pengentasan kemiskinan, kesejahteraan masyarakat, lingkungan hidup. Sebagai wakil pemerintah Jepang di Indonesia, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya telah bekerjasama  dengan berbagai organisasi dalam mengimplementasikan penyaluran dana bantuan hibah GGP.
Menurut Saiful, beberapa proyek yang dilakukan GGP melalui Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya antara lain, pembangunan gedung polindes dan MCK di Sumberwaru Gresik, bantuan peralatan medis RSUD Swadana Pacitan, peralatan kesehatan gigi Unair, rehabilitasi dan pembangunan gedung Panti Sosial Tresna Werdha Jombang dan Blitar.    
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Jepang melalui Konjen Jepang di Surabaya Mr. Yasuji Odoko telah memberikan bantuan hibah untuk perbaikan dan renovasi SDN 2 Kepuh Kajang, Jombang dan SMP Negeri 1 Jatirejo, Mojokerto. Selain kedua sekolah tersebut Pemerintah Jepang memberikan bantuan pula kepada SMP Negeri 2 Porong, Sidoarjo, mengingat sekolah tersebut sejak empat tahun yang lalu tenggelam oleh lumpur sehingga para murid harus menempati sekolah lain agar bisa melanjutkan pendidikannya.
“Dalam pemilihan pemberian hibah ini, kami menyeleksi proyek-proyek tersebut berdasarkan rekomendasi dari gubernur dan para pejabat Provinsi Jawa Timur,” ujar Konjen Yasuji.
Dana bantuan hibah ini, lanjutnya, digunakan untuk renovasi dan membangun kelas-kelas, perpustakaan, ruang kesehatan, ruang kepala sekolah, ruang guru, toilet, gudang, musholah serta pengadaan perabotan sekolah, imbuhnya. “Besar dana hibah sebesar 181,841 dolar AS (sekitar Rp 1,5 milyar). Dan dibuat dibawah scala kecil setingkat grass root.
Batuan hibah merupakan ekspresi penghargaan kami dan rasa persahabatan yang diberikan masyarakat Jawa Timur. “Kami juga berharap kami akan menjaga dan mengembangkan hubungan persahabatn ditahun-tahun mendatang,” tandasnya. Harapannya, dengan bantuan tersebut dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan memadai, sehingga kualitas pendidikan dasar di Mojokerto dan Jombang meningkat. (sar)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait