Jumat, 19 April 2024

PEMERINTAH TINGKATKAN PERDAGANGAN DENGAN AMERIKA LATIN

Diunggah pada : 18 Februari 2010 15:45:33 15
thumb

Pemerintah pusat melalui Departemen Perdagangan RI akan terus meningkatkan perdagangan ke negara-negara Amerika Latin. Negara-negara di kawasan itu dinilai masih potensial menjadi tujuan pasar ekspor produk-produk non migas Indonesia yang sangat baik.
    Ini dikatakan Direktur kerjasama Bilateral I Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, RI Harmen Sembiring saat Rapat Koordinasi Peningkatan Kerjasama Bilateral Antara Indonesia Dengan Negara-Negara Di Kawasan Amerika Tengah dan Selatan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim di Hotel Sahid Surabaya Kamis (18/2).
Dikatakannya, selain jumlah penduduk di kawasan tersebut cukup banyak atau sekitar 530 juta jiwa, pendapatan per kapita negara tersebut cukup tinggi yakni sekitar 4000 Dolar AS per tahun. Sarana-prasarana perdagangan juga cukup memadai serta hubungan Indonesia dengan negara-negara di kawasan itu pun cukup baik.
Namun perdagangan di kawasan Amerika Latin tidak semudah yang dibayangkan karena tantangannya cukup berat. Tantangan tersebut diantaranya letak geografis yang jauh, perbedaan waktu, sistem pembayaran berbeda kurangnya minat dunia usaha, serta kurangnya informasi tentang pasar di kawasan itu. Tantangan lainnya, perbedaan bahasa dimana pada umumnya di kawasan tersebut masyarakatnya menggunakan Bahasa Spanyol, kecuali Brazil yang menggunakan Bahasa Portugis dan Jamaika yang menggunakan Bahasa Inggris. Ekspor impor RI dengan Amerika Latin umumnya pun masih melalui negara-negara ketiga seperti Singapura, Hongkong, dan Amerika Serikat.
Agar program tersebut berjalan dengan baik, Departemen Perdagangan melakukan langkah-langkah kebijakan di sektor perdagangan di antaranya mendorong ekspor non migas dan meningkatkan daya saing global produk-produk ekspor. Di samping itu akan terus meningkatkan ekspor ke pasar non tradisional, meningkatkan diplomasi perdagangan ke negara-negara mitra utama dan mitra baru. Mengembangkan sistem distribusi nasional yang efisien dan efektif serta mendorong efisiensi di sektor perdagangan.
     Menurut data dari Departemen Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Tengah dan Amerika Selatan mulai Januari hingga November 2009 masih kurang baik. Ekspor Indonesia ke Brazil sebesar 760,8 juta dolar AS sedangkan impor 1.007,6 milyar dolar AS sehingga Indonesia masih defisit -246 juta dolar AS. Perdagangan Indonesia dengan Argentina ekspor 144,8 juta dolar, impor 647,7 juta dolar, defisit -502,9 juta dolar AS.
    Sementara Wakil Ketua Bidang Jasa Perdagangan Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, Isdarmawan Asrikan mengatakan perkembangan ekspor impor Jawa Timur dari tahun ke tahun masih cukup menggembirakan karena Jatim mempunyai beberapa kawasan industri seperti SIER di Surabaya, dan PIER di Pasuruan yang bisa memproduksi barang-barang non migas untuk diekspor. Barang-barang tersebut antara lain, pengolahan tembaga dan timah, pulps dan kertas, pengolahan kayu, besi baja & mesin otomotif, kimia dasar, makanan minuman, tekstil, alat listrik, pengolahan kelapa sawit, dan kulit serta alas kaki.
    Negara-negara tujuan ekspor komoditi non migas Jatim yakni Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Cina, Thailand, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Australia, dan Vietnam. Perkembangan ekspor non migas Jatim berdasarkan kawasan yakni ke Australia dan Oceania sekitar 4,22 %, ke kawasan Eropa 7,57%, Afrika 2,69 %, Amerika 12,86 %, dan yang paling besar ke kawasan Asia 72,66 %.
    Tetapi Jawa Timur juga masih memerlukan impor komoditi non migas, diantaranya Besi Baja, Mesin-mesin & otomotif, Kimia Dasar, Makanan Ternak, makanan Minuman, Pulps dan kertas, tekstil, pupuk, barang-barang kimia lainnya, elektronika, dan alat-alat listrik. Sementara negara-negara asal impor Jatim adalah Cina, Amerika Serikat, Brazil, Jerman, Australia, Singapura, Jepang, India, Argentina, dan Thailand.
    Sekedar diketahui, acara Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh Asosiasi Kespor Impor Jatim, pengusaha, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota se Jatim.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait